Siasati Lelah Saat Perjalanan Jauh, Perhatikan Tips Mengemudi Ini
Pengemudi merupakan pihak yang paling tertekan dalam ritual arus balik mudik.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjalanan jauh menggunakan mobil tentu akan sangat melelahkan. Banyak hal yang perlu diperhatikan agar perjalan tetap aman dan nyaman.
Terlebih, di momen arus balik setelah lebaran, faktor kelelahan menjadi pemicu utama perjalanan menjadi berisiko.
"Perjalanan balik Lebaran tidak kalah menantangnya karena lalu lintas yang padat. Ditambah, kondisi fisik yang menurun akibat sudah berkendara sejak perjalanan mudik. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi istirahat yang pas supaya kondisi fisik dan mental kembali optimal," tutur Aftersales Business Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara, Senin (1/5/2023).
Baca juga: Pengalaman Keliling Nusantara, Traveler Umar Imanuddin Bagikan Tips Staycation Hemat Biaya
Perhatikan tips berikut agar perjalanan jauh tetap aman dan nyaman:
1. Jaga Kondisi Fisik
Pengemudi merupakan pihak yang paling ‘tertekan’ dalam ritual arus balik mudik, sehingga disarankan ada 2 driver jika perjalanan lebih dari 6 jam untuk menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara.
Masalah pertama dan paling sering diabaikan adalah mengantuk. Risikonya adalah serangan microsleep yang sangat berbahaya jika tidak segera diatasi dengan tidur meskipun hanya 30 menit.
Selanjutnya adalah kesulitan mengendalikan emosi sebagai dampak dari padatnya arus lalu lintas.
Masalah lainnya adalah penyakit yang dapat mengurangi konsentrasi meskipun hanya flu dan batuk ringan.
Oleh sebab itu, pastikan tubuh selalu dalam kondisi prima dengan tidur yang cukup minimal 6 jam sebelum berangkat dan minum vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh.
Kendalikan emosi dengan mengingat bahwa penumpang mobil adalah anggota keluarga tercinta.
2. Perhatikan Kondisi Jalan
Rute yang dilalui saat mudik maupun arus balik, bisa jadi bukan jalan yang biasa dilewati setiap hari. Alhasil, kita tidak memahami kondisi jalan, seperti posisi lubang yang dapat memicu kecelakaan.
Medan jalan yang belum pernah dilewati kerap pula membuat bingung, khususnya kalau rambu-rambu dan marka jalan kurang lengkap.
Wilayah pegunungan menambah tingkat kesulitan mengingat medan jalan yang masih asing. Hujan membuat jalan licin dan berisiko terkena aquaplaning yang berbahaya.
Oleh sebab itu, pengendara mobil wajib fokus sepanjang jalan dan tidak turun konsentrasinya.
Jangan mengalihkan perhatian seperti bermain ponsel atau memaksakan mengemudi walaupun badan sudah lelah.
Baca juga: Tips Merawat Kendaraan Listrik Agar Umur Baterai Panjang
Segera kurangi kecepatan ketika melihat ada potensi masalah seperti jalan licin atau berlubang dan rambu tanda bahaya. Manfaatkan peta digital untuk mendapatkan rute yang paling optimal.
3. Cek Kondisi Mobil
Ketika arus balik mudik, muatan mobil biasanya mengalami penambahan, salah satunya karena buah tangan dari kampung halaman, sehingga bobot kendaraan meningkat.
Karakter mobil akan berubah drastis dari biasanya dipakai sehari-hari. Keadaan ini membuat mobil membutuhkan tenaga ekstra saat melaju dan tidak bisa seenaknya mengurangi kecepatan, termasuk dalam hal manuver karena mobil menjadi limbung dan mudah terbalik.
Pastikan ban dalam kondisi terbaik mengingat seluruh beban mobil bertumpu di sana. Jangan paksakan akselerasi dan hati-hati ketika menyalip kendaraan lain karena memerlukan tenaga dan ruang lebih besar.
Pahami bahwa mobil membutuhkan jarak pengereman lebih jauh ketimbang kondisi normal. Hindari rem mendadak karena mobil bakal sulit dikendalikan.
Waspada rem blong, jaga kinerja mobil ketika melewati rute menanjak dan menurun, segera istirahatkan kalau mobil mulai kesulitan.