Gaikindo: Pembatasan Pertalite Bagus untuk Dorong Pemakaian BBM Berkualitas
Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara menilai pembatasan pembelian Pertalite akan berdampak bagus dari berbagai sisi.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tengah merancang kriteria kendaraan yang dapat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Selama ini BBM jenis ini masih menerima subsidi dari pemerintah.
Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, mengatakan pembatasan pembelian Pertalite akan berdampak bagus dari berbagai sisi.
"Kalau Pertalite nggak masalah, (pembatasan) lebih bagus, buat negara juga lebih bagus agar masyarakat beralih ke bahan bakar non-subsidi," tutur Kukuh saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (6/5/2023).
Para anggota Gaikindo sendiri sudah sejak 2018 tidak memproduksi mobil yang menggunakan bahan bakar Pertalite.
"Yang memakai Pertalite itu mobil-mobil produksi lama, yang tentunya jumlahnya semakin berkurang. Sementara untuk Pertamax untuk kendaraan-kendaraan baru, itu semakin lama akan semakin banyak. Jadi itu perimbangan baru," ujarnya.
"Kalau yang model lama pakai Pertamax tidak masalah, tinggal orangnya mau beli atau tidak," kata dia.
Sementara, dari sisi lain kalau mobil lama pakai Pertamax itu harusnya lebih bagus karena bahan bakar yang lebih baik, emisinya juga akan lebih bagus.
"Walaupun itu tidak sama dengan mobil baru," terang Kukuh Kumara.
Baca juga: Menteri ESDM Ungkap Penyebab Peraturan Pembatasan Pembelian Pertalite Tak Kunjung Rampung
Pembatasan pembelian Pertalite juga akan membuat para penyedia BBM menyediakan bahan bakar yang lebih berkualitas, sesuai dengan standar emisi yang telah diterapkan para produsen kendaraan.
Baca juga: Aturan Pembatasan Beli Pertalite Digodok, Berikut Daftar Mobil dan Motor yang Akan Dilarang Konsumsi
"Ini akan lebih bagus semua jika Pertalite dihilangkan. Tetapi secara bertahap. Sekali lagi, buat keuangan negara juga ini semakin bagus karena mengurangi subsidi. Ini semakin bagus juga untuk penyediaan bahan bakar berkualitas," jelasnya.