Sokonindo Kenalkan Seres Sebagai Brand Kendaraan Listrik Penumpang di Indonesia
Seres diadopsi dari Bahasa Yunani yang memiliki makna negara Sutra, melambangkan Timur dan memiliki arti kelas atas.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sokonindo Automobile, yang merupakan pabrikan pembuat mobil DFSK, mengenalkan Seres sebagai brand mobil listrik penumpang.
Chief Operating Officer PT Sokonindo Automobile Franz Wang, mengatakan kata Seres diadopsi dari Bahasa Yunani yang memiliki makna negara Sutra, melambangkan Timur dan memiliki arti kelas atas, yang artinya Seres akan membuka 'Jalan Sutera' dengan produk kelas atas, keterbukaan dan menuju perusahaan bertaraf global.
"Kami memperkenalkan Seres sebagai merek baru untuk segmen penumpang di pasar kendaraan listrik di Indonesia. Seres saat ini sudah tersedia di beberapa negara di Eropa, Asia, serta Amerika, sehingga ini menunjukan penerimaan yang baik terhadap kendaraan-kendaraan di benua tersebut," tutur Franz Wang di PEVS 2023, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Baca juga: Buka PEVS 2023, Moeldoko: Negara ASEAN Sepakat Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Bersama
Produk pertama Seres direncanakan hadir pada awal semester 2 dengan produk bernama Seres E1. Sebuah mobil listrik khusus perkotaan.
Brand Launching Seres sekaligus menjadikan PT Sokonindo Automobile akan membawahi dua merek kendaraan yang sama-sama hebatnya, yakni DFSK dan Seres.
DFSK akan fokus pada produk yang mengedepankan teknologi Internal Combustion Engine (ICE), sedangkan Seres akan fokus terhadap kendaraan penumpang berbasis elektrifikasi.
Ke depan, PT Sokonindo Automobile akan membuka dealer-dealer baru untuk DFSK dan Seres.
Franz Wang menambahkan, pihaknya sudah memiliki proyeksi menggunakan fasilitas produksi di Cikande, Serang, Banten untuk memproduksi kendaraan-kendaraan berlabel DFSK dan Seres untuk kebutuhan dalam negeri serta ekspor ke berbagai negara.
"Ini adalah salah satu upaya kami berkontribusi aktif bagi perekonomian Indonesia dan memaksimalkan transfer teknologi bagi industri otomotif nasional," ungkap Franz Wang.