Nio dan Shell Luncurkan Stasiun Pertukaran Baterai EV Pertama di Eropa
Produsen EV asal China, Nio telah menjalin kemitraan dengan perusahaan minyak dan gas Shell untuk mengembangkan stasiun pertukaran baterai EV di Eropa
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Produsen kendaraan listrik (EV) asal China, Nio telah menjalin kemitraan dengan perusahaan minyak dan gas Shell untuk mengembangkan stasiun pertukaran baterai EV di Eropa.
Baru-baru ini kedua perusahaan meluncurkan stasiun pertukaran baterai EV pertamanya di Eropa yang berlokasi di Belanda. Menurut Nio dan Shell, stasiun pertukaran baterai ini dapat melakukan 312 penukaran per hari.
Mereka juga mengklaim stasiun pertukaran baterai tersebut menyediakan kemampuan tambahan bagi pengendara yang akan mengakses layanannya.
Baca juga: Wuling Pamerkan Mobil Listrik Binggo di PEVS 2023
Jika dilihat dari perspektif, stasiun pertukaran baru jauh lebih efektif daripada platform Tesla SuperCharger berukuran serupa yang hanya mendukung sekitar 40 mobil per hari.
“Stasiun pengisian daya akan dapat mengisi 13 baterai sekaligus dengan kecepatan 20-80kW per jam,” kata kedua perusahaan itu.
Namun ini bukan pertama kalinya Nio dan Shell membangun stasiun pertukaran baterai tersebut. Pasalnya kedua perusahaan juga telah membangun sejumlah stasiun pertukaran baterai yang berlokasi di China pada 2021.
Selain itu, kedua perusahaan berencana membangun hingga 100 stasiun pertukaran baterai di China pada 2025 mendatang.
NIO juga mengharapkan peningkatan stasiun pertukaran baterai di Belanda dan Eropa dalam beberapa tahun mendatang.