Rakit Bus Listrik, VKTR Jajaki Kerjasama dengan Karoseri Tri Sakti Magelang
VKTR menargetkan bisa kebutuhan memasok bus listrik hingga maksimal. bahkan hingga 10 ribu unit sesuai kebutuhan operator bus TransJakarta.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews..com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) perusahaan importir bus listrik BYD dari Shenzhen, China, berancang-ancang merakit bus listrik tersebut secara lokal di Tanah Air usai melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal.
Emiten anak usaha Bakrie Group ini tengah menjajaki pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia bekerja sama dengan Karoseri Tri Sakti Magelang.
"Fasilitas perakitan KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana tahap awal kapasitas perakitan sebesar 500 unit per tahun," kata Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (19/6/2023).
Gilarsi menjelaskan rencana VKTR merakit bus listrik di dalam negeri adalah upaya untuk menekan emisi gas rumah kaca pada transportasi umum. “Selain mendukung transisi energi kita juga sedang menghadapi climate change,” urainya.
VKTR menargetkan bisa kebutuhan memasok bus listrik hingga maksimal. bahkan hingga 10 ribu unit sesuai kebutuhan operator bus TransJakarta. Tidak hanya bus listrik, Perseroan juga merambah bisnis EV Truck atau truk listrik karena melihat pasar truk di Indonesia terus bertumbuh.
"Data kami menunjukkan bahwa pada 2023 ini pasar EV truck diperkirakan melebihi 111.000 unit per tahun. Tren pertumbuhan di sektor tambang, sawit dan lain sebagainya terus menguat dibanding 2022,” turur Gilarsi.
Rencana VKTR menjadi perakit bus listrik praktis bakal meraimaikan pasar Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) di Indonesia. Sebelumnya, sudah ada tiga produsen bus listrik antara lain PT MAB (Mobil Anak Bangsa), PT Kendaraan Listrik Indonesia, dan PT INKA (Persero).
Insentif Pemerintah
Pemerintah akan memberi insentif pada bus listrik dalam program bantuan pemerintah untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkap pihaknya telah mengusulkan jumlah unit bus listrik yang akan mendapat insentif pada tahun ini. "Untuk bus, kami usulkan sejumlah 138 unit sampai Desember 2023," ujar Agus.
Baca juga: Perluas Ekspansi, BYD Jajaki Investasi Mobil Listrik di Indonesia
Ditemui di lokasi sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengungkap, ada empat produsen bus listrik yang sejauh ini terkonfirmasi akan mendapat insentif tersebut.
"Ada empat. MAB (Mobil Anak Bangsa), dari Bakrie, terus ada Kendaraan Listrik Indonesia, dan INKA," katanya. Ia berharap jumlah produsen tersebut masih bisa bertambah.
Mengenai pemberian insentifnya, Taufiek menyebut akan melibatkan pajak pertambahan nilai (PPN) kendaraan, namun tidak merinci lebih lanjut apakah itu akan dalam bentuk pengurangan atau yang lainnya.
"Karena jumlahnya sedikit, kapasitas nasionalnya sekitar 2400. Ya, kita dorong supaya mereka dapat dari bagian di skema ini. Produsennya kita berharap bertambah lagi. Skemanya dari PPN nya," ujarnya.
Baca juga: BYD Targetkan 3 Juta Penjualan Kendaraan Listrik Tahun Ini
Jika melihat rencana insentif yang akan diberikan pada mobil listrik, bentuknya berupa pengurangan PPN. Besarannya belum jelas karena oleh Taufiek tidak dijelaskan lebih lanjut.
Sebagai informasi, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) adalah perusahaan yang dimiliki oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Bus listrik ini menjadi produsen pertama yang melayani pelanggan Transjakarta di dalam koridor atau BRT.
Sedangkan untuk produsen dari Bakrie yang dimaksud adalah PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), anak perusahaan dari PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan Transjakarta, di mana VKTR akan meluncurkan 22 bus listrik baru.
Baca juga: Pemerintah Terus Bermanuver Kejar Komitmen Tesla hingga BYD untuk Berinvestasi di RI
Sebelumnya, 30 unit telah beroperasi sejak awal 2022 lalu. INKA yang dimaksud Taufiek adalah PT Industri Kereta Api Indonsia (INKA) Madiun. Sejak pertengahan 2022, INKA mulai memproduksi bus listrik.
Produknya kemudian digunakan untuk akomodasi dan transportasi dari anggota delegasi G20 pada November 2022 di Bali.