Kalah Saing dengan Tesla dan BYD, Mitsubishi Motors Setop Produksi Mobil di Pasar China
Mitsubishi juga meminta ratusan staf cabang China untuk bersiap menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Produsen otomotif asal Jepang, Mitsubishi Motors Corp mengungkap rencana untuk mengakhiri produksi kendaraan di pabrik cabang Tiongkok, mulai Rabu (27/9/2023).
Pengumuman ini dirilis Mitsubishi lewat memo yang dikirimkan kepada surat kabar Nikkei Asia. Dalam keterangan tertulisnya juru bicara Mitsubishi menjelaskan bahwa perusahaan secara resmi menghentikan lini bisnisnya di pasar China tanpa batas waktu yang ditentukan.
“Produsen mobil Jepang tersebut sedang membuat perjanjian akhir dengan mitra usahanya di Tiongkok, Guangzhou Automobile Group Co, untuk menghentikan produksi,” ujar juru bicara Nikkei Asia.
Baca juga: Tesla Akan Bikin Mobil Listrik Murah di India dan Siapkan Sistem Penyimpanan Baterai Powerwall
Tak hanya itu Mitsubishi juga meminta ratusan staf cabang China untuk bersiap menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sebelum resmi angkat kaki dari China, Mitsubishi pada bulan Juli lalu sempat menangguhkan bisnisnya di Tiongkok akibat mengalami penjualan yang buruk.
Produsen mobil tersebut mengatakan bahwa transisi Tiongkok dari mobil berbahan bakar bensin ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan telah berdampak buruk pada jajaran produk yang ada.
Meski Mitsubishi telah mencoba melakukan gebrakan baru dengan melakukan elektrifikasi dan merilis suv listrik yang ramah lingkungan, namun langkah tersebut sayangnya gagal membuat laba kuartal perusahaan naik.
Justru penjualan mobil Mitsubishi terus mencatatkan penurunan akibat gagal bersaing dengan produsen mobil listrik Tesla Inc dan BYD Co yang belakangan gencar menebar diskon bagi para pelanggan, hingga sukses merajai penjualan mobil listrik di pasar China.
Sebelum bangkrut, Mitsubishi sempat mencapai puncak penjualan tahunannya di Tiongkok pada tahun 2019 dimana dalam setahun perusahaan sanggup menjual sekitar 134.500 unit kendaraan.
Namun memasuki tahun 2022, produksi Mitsubishi mulai mengalami penurunan jadi 1.530 pada bulan Januari dan kemudian menjadi nol pada bulan April.
Mitsubishi bukanlah satu – satunya produsen otomotif yang gulung tikar di pasar China, sebelumnya Toyota Motor Corp telah lebih dulu mengalami pembengkakan kerugian, hingga terpaksa melakukan PHK pada 1.000 pekerja.
Sementara Honda Motor Co dan Nissan Motor Co mengungkap penjualannya di China telah menurun setidaknya selama dua tahun, lantaran gagal bersaing dengan produsen otomotif Tesla Inc dan BYD Co.