Jepang Hentikan Ekspor Mobil Bekas ke Rusia
Pelabuhan Fushiki selama ini menjadi pusat ekspor mobil bekas Jepang ke Rusia.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Jepang menghentikan penjualan mobil bekas ke Rusia sebagai bagian dari sanksi baru yang dijatuhkan untuk Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Sebelumnya, Jepang juga telah melarang ekspor semua produk kecuali mobil subkompak ke Rusia, memutus jalur belakang yang menguntungkan dalam perdagangan Toyota, Honda, dan Nissan ke Rusia.
Pelabuhan Fushiki merupakan pusat ekspor mobil bekas Jepang ke Rusia. Permintaan Rusia terhadap mobil bekas dari Jepang melonjak tajam setelah produsen mobil global, termasuk Toyota menarik diri dari operasinya menyusul invasi Moskow ke Ukraina.
Data yang dirilis Autostat menunjukkan lebih dari separuh 303.000 mobil bekas yang diimpor Rusia dalam delapan bulan pertama tahun ini berasal dari Jepang.
Direktur Kebijakan Perdagangan Otomotif Kementerian Ekonomi Jepang, Takanori Kikuchi mengatakan pihaknya akan mengamati pengaruh apa yang akan ditimbulkan oleh sanksi baru tersebut.
“Kami akan melihat dampak yang akan terjadi ke depannya terkait dengan penghentian penjualan mobil bekas Jepang ke Rusia,” katanya.
Baca juga: Rute Kereta Api Korea Utara ke Rusia Lewat Trans-Siberia Sepanjang 1.180 Kilometer
Jepang sendiri menjadi eksportir mobil bekas terkemuka selama beberapa dekade. Sistem inspeksi wajib membuat biaya pemeliharaan mobil bekas menjadi lebih tinggi bagi pelanggan di Jepang. Sebaliknya, biaya pendanaan untuk pembelian mobil baru tergolong rendah.