Astra Otoparts Optimistis Bisnis Otomotif Bisa Tetap Tumbuh di Tahun Politik
Astra Otoparts optimistis bisnis industri otomotif pada 2024 tetap bisa tumbuh positif meski di tengah tahun politik.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) optimistis bisnis industri otomotif pada 2024 tetap bisa tumbuh positif meski di tengah tahun politik.
CEO Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim, menyampaikan dari data Gaikindo dan AISI, pertumbuhan kendaraan roda empat dan roda dua tetap mengalami kenaikan, meski turun juga tidak terlalu drastis.
Baca juga: Penjualan Mobil Grup Astra Capai 465.869 Unit Selama 10 Bulan
"Kami tetap memandang bahwa bisnis otomotif di tahun 2024 itu masih sangat baik. Tentunya kami memperhitungkan segala risiko di mana ada tahun politik dan sebagainya, tetapi kami juga tetap optimis untuk melihat bisnis di tahun 2024," tutur Hamdhani dalam Paparan Publik virtual, Rabu (15/11/2023).
Optimisme AUTO juga didukung rencana perusahaan untuk mengembangkan lini produk baru dan menyasar prospek bisnis baru di otomotif maupun non-otomotif.
Selain itu, perusahaan juga telah menyiapkan langkah ekspansi ke berbagai negara baru, utamanya yang memiliki peluang besar.
"Kami juga tetap menyasar bukan hanya domestik tetapi juga pasar ekspor. Jadi secara umum kami mengatakan bahwa di tahun 2024 kami tetap yakin bahwa AUTO akan terus bertumbuh, baik itu di top line maupun di bottom line," terangnya.
Baca juga: Permintaan Tinggi, BMW Astra Kirimkan 350 Unit Mobil Listrik iX ke Konsumen Hingga Oktober 2023
AUTO juga sangat serius mendalami aftermarket, agar tidak terlalu bergantung pada fluktuasi permintaan OEM.
"Aftermarket ini tidak terlalu tergantung pada fluktuasi OEM, tetapi lebih tergantung kepada unit on operation yang pada saat ini jumlahnya baik roda dua maupun roda empat di Indonesia itu cukup signifikan. Jadi itu kami anggap sebagai salah satu mitigasi action buat kami untuk memitigasi risiko-risiko sehingga seandainya ada penurunan di salah satu OEM kita masih bisa tetap tumbuh," terang Hamdhani.