Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Target TKDN Mobil Listrik Mundur ke 2026, NETA Sebut Bisa Buka Peluang Investasi Masuk Indonesia

Pemerintah menunda target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik 40 persen, dari awalnya akan diterapkan di tahun 2024.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Target TKDN Mobil Listrik Mundur ke 2026, NETA Sebut Bisa Buka Peluang Investasi Masuk Indonesia
Lita Febriani/Tribunnews.com
PT Neta Auto Indonesia (NETA) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) mobil listrik Neta. Perusahaan telah mempersiapkan rencana pendirian puluhan dealer di tahun 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pemerintah menunda target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik 40 persen, dari awalnya akan diterapkan di tahun 2024.

Regulasi ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 79 Tahun 2023 yang menargetkan TKDN minimal 40 persen wajib tercapai sebelum 2026.

Brand and Marketing Director PT Neta Auto Indonesia (NETA) Yusuf Anshori, menyambut baik putusan pemerintah tersebut.

Baca juga: Komitmen Produksi di Indonesia, NETA Antusias Sambut Insentif Mobil Impor

"Pemerintah pasti ingin mencoba memajukan elektrifikasi, lalu juga hal ini bisa menarik investasi datang. Jadi kita menyambutnya dengan sangat baik," tutur Yusuf dalam Media Test Drive Neta V di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/12/2023).

NETA sendiri telah memiliki rencana untuk merakit model yang dijual di Indonesia pada kuartal kedua 2024. Perusahaan juga akan langsung fokus pada penggunaan TKDN.

"Sekarang kita sedang studi terkait dari requirement dan akan mendatangkan pihak dari China untuk diskusi local content," tutur Director of External Affairs and Product PT Neta Auto Indonesia (NETA) Fajrul Ilhami.

Berita Rekomendasi

Apakah nantinya perusahaan akan langsung melokalkan baterai kendaraan, keputusan masih akan terus dibicarakan.

"Baterai memang komponen utama yang diutamakan. Tapi apakah memang baterai yang pertama kita TKDN, itu masih evaluasi dulu karena terkait regulasi," jelas Yusuf.

Baca juga: Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia Tahun Depan

Yusuf menilai, baterai bisa saja menjadi TKDN utama saat pabrik-pabrik baterai sudah banyak berdiri dan beroperasi di Indonesia.

"Kita tahu, baterai pun belum ada yang 100 persen diproduksi di sini. Apakah baterai itu jadi TKDN untuk kita, saya belum tahu. Kecuali tahun depan sudah banyak pabrik-pabrik baterai di Indonesia," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas