Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Tidak Terlalu Penting

KSP Moeldoko menilai tak terlalu penting mobil hybrid mendapatkan insentif pajak dari pemerintah seperti yang diberikan kepada mobil listrik.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Tidak Terlalu Penting
Tribunnews/Endrapta
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di pameran IIMS 2024 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (20/2/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai tak terlalu penting mobil hybrid mendapatkan insentif pajak dari pemerintah seperti yang diberikan kepada mobil listrik.

Pria yang juga Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) itu memandang demikian karena mobil hybrid masih menggunakan bensin.

"Ya sebenarnya menurut saya gak penting-penting amat. Toh (mobil hybrid) masih pakai bensin dan tambah lagi, apakah itu menjadi beban bagi pengendara, saya juga gak ngerti, karena harus ada dua hal kan. Satu ada bensin, satu ada listriknya. Tapi konsumennya akan menentukan," kata Moeldoko ketika diwawancara usai mengunjungi Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

"Tapi dari sisi insentif yang close to EV (electric vehicle) ya menurut saya sih kurang gitu ya," lanjutnya. Moeldoko memandang bahwa masih lebih penting untuk kendaraan listrik yang diberikan insentif.

Dia bilang, ada dua dampak positif yang dihasilkan oleh kendaraan listrik. Pertama berkaitan dengan masalah lingkungan. Ia mengatakan kendaraan listrik membawa dampak positif bagi lingkungan.

"Yang kedua masalah besaran impor BBM. Kita itu (impor BBM) sangat-sangat besar. Jadi subsidi (untuk kendaraan listrik) itu nanti akan bisa berkurang sangat signifikan (impor BBMnya)," ujar Moeldoko.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan adanya keinginan pelaku industri otomotif agar pemerintah memberikan insentif bagi mobil hybrid yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia.

Permintaan tersebut mereka sampaikan saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo di sela peresmian pameran otomotif Perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, hari ini, Kamis, 15 Februari 2024.

Usai membuka IIMS 2024 lewat prosesi seremoni, Presiden Joko Widodo memang menyambangi sejumlah booth kendaraan roda empat.

Baca juga: Melobi Jokowi di Pembukaan IIMS 2024, Industri Otomotif Minta Insentif untuk Mobil Hybrid

"Jadi tadi pembicaraan antara industri dan bapak Presiden itu meminta ada insentif untuk hybrid," terang Airlangga usai mendampingi Presiden Joko Widodo membuka IIMS 2024.

Menurut Airlangga, permintaan pelaku industri otomotif tersebut didasari pada kenaikan penjualan mobil hybrid dari tahun ke tahun.

Sepanjang 2023 penjualan mobil hybrid di Indonesia mencapai 54.000 unit, sedangkan pada 2022 hanya sekitar 10.000 unit.

Baca juga: Subsidi Kendaraan Listrik Belum Buahkan Hasil, Gaikindo Minta Insentif Mobil Hybrid Dipertimbangkan

Berkaca dari hal tersebut, pemerintah juga akan mempertimbangkan pemberian insentif untuk segmen elektrifikasi ini.

"Kalau kita lihat penjualan hybrid saat ini lebih tinggi daripada EV, sehingga hybrid menjadi solusi menengah. Kita akan mengkaji untuk hybrid," ungkap Menko Perekonomian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas