Pajero Sport Limited Edition Jadi Varian Baru Mitsubishi di Segmen SUV 7-Penumpang
Meramaikan persaingan SUV 7-penumpang, MMKSI merilis varian baru Pajero Sport, yakni Pajero Sport Elite Limited Edition.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan mobil penumpang jenis SUV dari tahun ke tahun terus meningkat. Sejak 2020 hingga 2022, segmen ini sempat tumbuh 92 persen.
Hal ini membuat hampir semua produsen otomotif meluncurkan mobil di segmen ini, baik untuk tipe 5 penumpang dan 7 penumpang.
Meramaikan persaingan SUV 7-penumpang, Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) merilis varian baru Pajero Sport, yakni Pajero Sport Elite Limited Edition.
Ini merupakan varian edisi terbatas yang dikembangkan dengan basis Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4x2 dan hanya ada dalam 1 warna Quartz White Pearl.
Perubahan pada varian ini adalah highlight utama warna two-tone putih dan hitam serta sejumlah aksesoris Elite.
Diantaranya, Black Front Grille, Black Front Under Garnish, Black Headlamp Extension, Black Alloy Wheel, Black Roof, Black Roof Rail, Engine Hood Emblem, Black Shark-Fin Antenna, Black Rear Spoiler, Elite Limited Edition Emblem, Black Rear Under Garnish dan Exhaust Finisher.
Pada sisi interior Pajero Sport Elite Limited Edition memiliki audio premium untuk prestise bagi penggunanya.
Pajero Sport Elite Limited Edition memiliki semua fitur unggulan yang terdapat pada Pajero Sport Dakar 4x2.
Baca juga: Mengulas Penyegaran di SUV Rush GR, Apa Saja yang Baru?
Varian ini hanya diproduksi 800 unit dengan harga on the road Rp 661.400.000 untuk wilayah Jabodetabek.
"Ini memang versi yang elite limited. Konsepnya supaya tampil lebih stylish dan tampil lebih berkelas. Jadi dari eksteriornya kita tambahkan aksen hitam," ungkap Director of Sales and Marketing Division PT MMKSI Irwan Kuncoro belum lama ini.
Baca juga: SUV Listrik Chery Omoda E5 Sudah Dipesan 3.600 Unit, 17 Diler Bisa Layani EV
Untuk kuota masing-masing daerah dia bilang tidak membatasi. "Secara natural pasar di wilayah Jabodetabek akan menyerap lebih besar sekitar 30 persen," ujarnya.