Musim Pemilu, Surveyor dan Konsultan Politik Mendadak Jadi Miliader
Denny Januar Ali atau yang lebih dikenal Denny JA menjadi pelopor survei dan konsultasi politik di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM – Denny Januar Ali atau yang lebih dikenal Denny JA menjadi pelopor survei dan konsultasi politik di Indonesia. Ia juga yang membawa tardisi kampus itu menjadi bisnis empuk, yang menghasilkan bermiliar-miliar rupiah dalam setiap even politik.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA kini telah berkembang menjadi perusahaan raksasa. Sejumlah perusahaan lahir dari kandungannya. Diantaranya perusahaan konsultan media di bawah dengan bendera PT Citra Publik Indonesia, yang menggarap iklan-iklan politik.
Ada juga PT Konsultan Citra Indonesia (KCI). Perusahaan ini mirip dengan LSI, namun segmennya sedikit berbeda. Bisa dikatakan KCI merupakan second brand dari LSI yang melayani jasa survei dan konsultasi politik bagi para politisi di level menengah.
Ada lagi, PT Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP). Perusahaan ini melayani para pemimpin untuk mengetahui tingkat kepuasan rakyat pemilihnya. Dua perusahaan inilah yang kini menggarap order survei para caleg.
Direktur LSKP, Sunarto Ciptoharjono mengatakan, pihaknya menggarap 50 caleg pada Pileg 2014 ini. Para caleg ini datang dari berbagai partai dan dapil. LSKP tidak kesulitan mendapatkan klien berkat reputasi LSI yang mengkilap. Sayangnya Sunarto enggan membuka angka rupiah yang mengalir dari para caleg “Itu rahasia dapur kami”, katanya.
Meski begitu terlalu susah mencari kisaran tarif L:SI dan lembaga-lembaga survei nasional. Sesama lembaga survei tahu kisaran tarif itu. Direktur Lembaga Survei Proximity, Surabaya Whima Edi Nugroho menyebut tarif lembaga survei nasional ternama, termasuk LSI memasang tarif terendah Rp 100 juta. Tarif bisa tembus sampai Rp 300 juta, tergantung jumlah responden yang dipilih.
Dengan tarif minimal saja, yaitu Rp 100 juta, LSKP yang mendapatkan order 50 caleg sudah bisa mengantongi jumlah kotor hingga Rp 5 miliar. Sama dengan Denny, para enterpreneur politik dan survei di daerah, seperti Jatim juga kebanjiran duit miliaran. (uji/idl/ab)