Pramono Edhie Merasa Tidak Jadi 'Anak Emas' SBY
Menjadi adik ipar dari Presiden RI, tidak lantas membuat Pramono Edhie mengandalkan posisi "anak emas"nya.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menjadi adik ipar dari Presiden RI, tidak lantas membuat Pramono Edhie mengandalkan posisi "anak emas"nya.
Itulah yang ditegaskannya dalam kunjungan ke kantor Tribun Jabar, Jalan Sekelimus No.2-4 Bandung, bersama Ruhut Sitompul dan tim, Pramono Edhie berbincang santai dengan Pemimpin Redaksi Tribun Jabar, Cecep Burdansyah dan tim, pada Rabu (5/2/2014).
Menurut Pramono, posisi tersebut justru dijadikan sebagai pacuan untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
Namun, ia berharap agar masyarakat menilai seseeorang dari rekam jejaknya, bukan hanya dari siapa orang tersebut.
Dengan begitu, kalau ia menang dalam konvensi, artinya ia memang sepadan. Bukan karena ia kerabat presiden. "Saya harus mematangkan diri sendiri," ujarnya.
Dalam kunjungannya, Pramono juga mengungkapkan visinya yaitu mencapai keutuhan bangsa dan melindungi segenap bangsa.
Hal tersebut, juga diungkapkan dalam Undang-Undang Dasar yang berarti merupakan harapan dan perintah dari pemimpin bangsa. Ia merasa perintah tersebut wajib untuk dijalankan kalau dipercaya menjadi pemimpin bangsa.
Menurutnya, melindungi bangsa tidak dilihat dari besar kecilnya balasan yang akan didapat melainkan membela yang benar dan menghukum yang salah. Bukan sebaliknya.
Pramono juga menyatakan siap, menjadi pemenang konvensi dan harus bersaing dengan perwakilan capres dari partai lain, termasuk dengan Megawati Soekarnoputri.
"Kalau diajak bergabung pun saya siap, tapi satu kata, untuk membangun bangsa. Tak ada kata lain," tegasnya. (tj2)