Koalisi Permanen Berpotensi Timbulkan Kekacauan Golkar di Daerah
Gusti mengingatkan suara Golkar disumbangkan dari daerah. Seharusnya pengurus pusat memperhatikan aspirasi daerah.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bergabungnya Golkar kedalam koalisi permanen ditentang pengurus daerah. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Kalimantan Selatan Gusti Iskandar Alamsyah menilai koalisi permanen bukan kesepakatan partai dan hanya kebijakan beberapa pengurus.
Padahal, kata Gusti, koalisi berimbas ke daerah.
"Koalisi itu kan nanti penetrasi ke daerah. Padahal hanya kepentingan nasional, kalau di daerah akan amburadul," ujar Gusti di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jakarta, Selasa (14/7/2014).
Gusti mengingatkan suara Golkar disumbangkan dari daerah. Seharusnya pengurus pusat memperhatikan aspirasi daerah. Ia pun menilai partai berlambang pohon beringin itu kini telah kehilangan roh-nya. Untuk itu, sejumlah pengurus daerah bersepakat mengembalikan kejayaan Golkar di masa lalu.
"Munas lebih baik dipercepat. Kita telah berkomunikasi dengan rekan daerah, kalau memang untuk kebaikan kita semua, kenapa enggak," tuturnya.
Gusti mengatakan Golkar harus mengembalikan siklus munas yang digelar setiap lima tahun pada bulan Oktober.
"Kita mengembalikan siklus normal. Daerah semua akan bergerak," kata Gusti.