Sebagian besar orang tua pasti mengamini mimpi anak-anaknya untuk dapat menempuh pendidikan tinggi, apalagi hingga ke luar negeri.

Namun, tidak semua anak punya privilege dan kesempatan yang sama untuk bisa sekolah ke luar negeri. Begitu pun orang tua, mungkin sebagian tak punya finansial yang memadai untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri.

Berangkat dari dasar itulah Raffles College hadir di Indonesia. Sekilas mungkin terdengar umum, tetapi Raffles College berbeda. Raffles College adalah institusi pendidikan swasta internasional di Jakarta yang dapat memberikan jalan bagi anak-anak Indonesia yang ingin meraih gelar pendidikan di luar negeri tanpa harus pergi ke negara tujuan.

Raffles College, sebelumnya bernama INTI College, merupakan pelopor pendidikan tinggi internasional di Indonesia dan bekerja sama dengan universitas terkemuka di dunia, di mana siswa dapat melangsungkan studi sepenuhnya di Jakarta dengan kurikulum internasional dan lulus dengan gelar internasional.

Tidak berhenti sampai di situ, para siswa pun dapat mengambil program jalur studi ke luar negeri, di mana mereka dapat melanjutkan tahun terakhir di universitas berkualitas internasional di luar negeri, seperti di Australia, Inggris, hingga China.

Pada Kamis (4/7), Raffles College menggelar Agent Gathering Raffles College di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 agen pendidikan di Jabodetabek, perwakilan dari mitra universitas seperti Queensland University, University Of Hertfordshire UK dan PSB Academy Singapura. Acara juga dimeriahkan dengan performance dari murid Raffless College

“Raffles College adalah institusi pendidikan swasta internasional di Indonesia. Kami telah berkecimpung di industri pendidikan ini selama 17 tahun, memberikan pendidikan bertaraf internasional,” kata Ivy Lau, direktur Raffles College dalam sambutannya.

“Kami bangga jadi salah satu yang pertama di Jakarta sebagai institusi yang menawarkan pendidikan di luar negeri langsung dari Jakarta. Dan kita bekerja sama dengan agen-agen pendidikan dari luar negeri,” sambung Ivy.

Seusai sambutan, Ivy bercerita mengenai keistimewaan Raffles College dalam membantu anak-anak Indonesia meraih gelar pendidikan internasional.

“Kami mengerti bahwa industri karir di Indonesia itu sungguh terbuka lebar, apalagi untuk lulusan luar negeri. Oleh karena itu, kami ingin menyediakan kesempatan untuk mereka,” kata Ivy.

Ivy pun menjelaskan perbedaan antara berkuliah di Raffles College dan keluar negeri. “Secara akademis tidak ada perbedaan. Programnya sama, kualitasnya pun sama, kurikulumnya sama. Gelar yang didapat juga gelar luar negeri, bukan gelar dalam negeri. Lantas, apa yang berbeda? Biaya yang dikeluarkanlah yang berbeda,” kata Ivy.

Telah berdiri selama 17 tahun, lebih dari seribu siswa berhasil untuk mencicipi gelar sarjana luar negeri dengan mengenyam pendidikan di Jakarta. Harganya lebih terjangkau dan dapat dibayar dengan rupiah.

“Waktu lebih singkat, biaya pun lebih hemat  Dengan ini, kami berharap lebih banyak yang dapat meraih gelar pendidikan luar negeri,” tutup Ivy.

Raffles College Bantu Wujudkan Mimpi Anak-anak Indonesia

Salah satu siswi Raffles College adalah Jania Michael, anak muda yang sedang mengambil jurusan desain grafis. Ia telah menempuh pendidikan Raffles selama lebih dari setahun.

“Enak sekali kuliah di sini. Aku merasa seperti di rumah, dan aku belajar banyak hal yang mungkin tidak akan aku dapatkan dengan kurikulum di dalam negeri” kata Jania.

Ditemui di sela acara, direktur sales Raffles College George Tan, memaparkan bahwa sisi ekonomi keluarga merupakan salah satu penentu apakah siswa bisa bersekolah ke luar negeri atau tidak.  

“Kami sempat adakan survei ke orang tua murid. Dari survei tersebut, banyak yang ingin anak-anaknya ke luar negeri. Tapi ada kendalanya, dong. Salah satunya yang paling krusial, ya, biaya,” kata George.

“Misalkan kamu sekolah di Australia, pergi ke Australia langsung nih. Tinggal selama setahun, per tahun biaya pendidikan berapa? 27.000-35.000 AUD harganya. Itu masih setahun lho. Belum termasuk living cost-nya. Oleh karena itu, Raffles College hadir dengan menawarkan pendidikan yang jauh lebih hemat,” sambung George.

Raffles College paham betul bahwa ekonomi tidak bisa menjadi penghalang mimpi seorang anak untuk mengejar pendidikan di luar negeri. “Tapi kalau misalnya, international degree-nya kami bawa masuk ke Indonesia, bagaimana? Dengan tuition fee yang lebih murah dan dekat dengan rumah,” pungkas George.

Salah satu yang mimpinya terfasilitasi adalah Rafi Alifiar Syahvera, mahasiswa yang mengambil jurusan bisnis di Raffles College. Ia berambisi besar untuk dapat berkuliah di luar negeri.

Ia pun mengatakan, di akhir tahun kuliahnya ia akan melanjutkan jalur studi ke luar negeri, meraih mimpi besarnya sedari kecil.

“Dari SD aku sudah kepingin kuliah di luar negeri. Dan setelah mamahku menemukan program Raffles, dia nunjukin ke aku, dan setelah kubaca, oke, sepertinya ini program yang cocok nih buat mengejar mimpiku,” tutup Rafi.

Di Raffles College, mahasiswa akan menjalani pendidikan dengan kurikulum internasional berbahasa Inggris dan standard pengajaran internasional.Terdapat 3 program pendidikan yang bisa dipilih oleh mahasiswa yakni program Pre University (program persiapan sebelum masuk universitas tahun pertama), Program Sarjana Desain, dan Program Sarjana Bisnis. Untuk keterangan lebih lengkap, kunjungi website Raffles College.

Penulis: Bardjan