Persiapkan Anak Sekolah Tatap Muka, Ini Rekomendasi Dari Ikatan Dokter Anak Indonesia
Bukti-bukti juga menunjukkan bahwa anak juga dapat mengalami gejala Covid-19 yang berat dan mengalami suatu penyakit peradangan
Editor: Hendra Gunawan
Dari data itu, pengurus pusat IDAI masih memandang PJJ masih lebih aman di tengah pandemic saat ini.
Berikut beberapa pernyataan pendapat IDAI mengenai transisi pembelajaran tatap muka:
1. Menimbang dan memperhatikan panduan dari World Health Organization (WHO), publikasi ilmiah, publikasi di media massa,dan data Covid-19 di Indonesia maka saat ini IDAI memandang pembelajaran jarak jauh (PJJ) lebih aman.
2. Pada kelompok anak yang tinggal di sekolah berasrama, peran keluarga sebagai komunitas terdekat anak terbagi antara keluarga di rumah dengan lingkungan sekolah dan asrama. Sehingga penting bagi pihak penyelenggara sekolah untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar tumbuh kembang, bimbingan dan pendidikan perilaku sesuai yang telah diuraikan sebelumnya. Sebaiknya dilakukan pengaturan keluar masuk lingkungan sekolah dengan tujuan meminimalkan risiko penyebaran penyakit.
3. Keputusan membuka sekolah untuk memulai kegiatan tatap muka dapat berbeda-beda dari satu daerah dengan daerah lainnya di Indonesia, karena dipengaruhi berbagai faktor. Sedapatnya keputusan membuka dan menutup kembali sekolah dalam waktu singkat dihindari, karena berdampak pada rutinitas keseharian anak dan keluarga. diperlukan suatu pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi setempat, juga melibatkan berbagai pihak terkait dalam upaya kesehatan dan kesejahteraan anak.
4. Kebijakan pembukaan sekolah di masing-masing daerah harus meminta pertimbangan dinas kesehatan dan organisasi profesi kesehatan setempat dengan memperhatikan apakah angka kejadian dan angka kematian Covid-19 di daerah tersebut masih meningkat atau tidak.
5. Pihak sekolah hendaknya pertama-tama memenuhi standar protokol kesehatan dengan memastikan dukungan fasilitas yang memadai sesuai anjuran atau petunjuk teknis yang terpenuhi selama kegiatan berlangsung. Perlu adanya mekanisme pemantauan pemenuhan apabila terdapat murid,guru, dan atau staf yagn sakit dan terkonfirmasi Covid-19.
Bagi orangtua persetujuan pembelajaran tatap muka, diantaranya perlu mempertimbangkan:
1. Anak sudah mampu melaksanakan kebiasaan cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak dengan memadai.
2. Apakah anak masih memerlukan pendampingan orangtua saat sekolah?bila masih sebaiknya anak masih di rumah dulu saja.
3. Apakah anak memiliki komorbid (penyakit penyerta) yang dapat meningkatkan risiko sakit parah bila tertular Covid-19.
4. Periksa apakah sekolah sudah memenuhi standar protokol kesehatan yang berlaku.
5. Pertimbangkan rencana transportasi, bekal makanan dan minuman, masker, pembersih tangan, dan lainnya.
6. Ajari anak untuk mengenali tanda dan gejala awal sakit.
7. Ajarkan anak untuk berganti baju, mandi, membersihkan perlengkapannya setiap pulang dari sekolah.