Mengenal Alat Musik Tradisional Sasando: Berikut Cara Memainkan, Bentuk, Jenis, dan Sejarahnya
Sasando adalah alat musik tradisional berasal dari dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Berikut cara memainkan alat musik sasando.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Whiesa Daniswara
Sasando engkel merupakan jenis Sasando yang memiliki 28 dawai.
Sasando dobel biasanya memiliki 56 atau 84 dawai, sehingga memiliki lebih banyak jenis suara.
Untuk sasando gong, merupakan jenis sasando yang memiliki suara hampir menyerupai suara gong.
Sedangkan sasando biola memiliki suara hampir sama dengan suara biola.
Tentunya penggunaan setiap jenis sasando disesuaikan dengan keahlian setiap pemain dan kebutuhan pertunjukan.
Fungsi dan makna sasando
Sasando termasuk salah satu alat musik yang memiliki suara bervariasi, sehingga dapat dimainkan dalam genre yang bervariasi seperti musik tradisional, pop, dan genre musik lainnya yang bukan musik elektrik.
Dalam masyarakat Rote sendiri, Sasando sering dimainkan untuk mengiringi tarian, lagu, syair dan acara hiburan lainnya.
Sejarah sasando
Ada beberapa versi cerita yang mengisahkan tentang awal mula sasando.
Salah satu cerita yang banyak berkembang di masyarakat adalah kisah Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana dan jatuh cinta dengan putri Raja.
Mengetahui Sangguana jatuh cinta kepada putrinya, sang Raja pun memberikan syarat untuk menerima Sangguana.
Sangguana diminta untuk membuat alat musik yang berbeda dengan alat musik lainnya.
Berdasarkan mimpi yang dialami Sangguana, ia membuat alat musik yang disebut dengan Sasando dan diberikan kepada sang Raja.
Raja pun kagum dengan alat musik yang dibuat oleh Sangguana, dan kemudian Raja menikahkan putrinya dengan Sangguana.
Secara harfiah nama Sasando berasal dari bahasa Rote, yaitu "Sasandu" yang berarti "bergetar atau berbunyi".
(Tribunnews.com/Fajar)