Ruangguru Rilis Laporan Dampak 2020, Layani Lebih dari 22 Juta Pengguna selama Pandemi
Ruangguru juga memberikan akses peningkatan keterampilan mengajar kepada lebih dari 300.000 guru, serta mendampingi 500 komunitas guru dan keluarga.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Ruangguru hari ini, Jumat (5/2/2021) mengumumkan Laporan Dampak Ruangguru 2020. Laporan ini menyampaikan berbagai dukungan, baik dalam bentuk bantuan sosial pendidikan dan inovasi produk, serta capaian dan dampaknya selama tahun 2020.
Berdasarkan Laporan Dampak Ruangguru 2020, ada lebih dari 22 juta masyarakat Indonesia yang telah menerima dampak positif, baik melalui bantuan sosial pendidikan, atau melalui inovasi produk berkelanjutan selama masa pandemi.
Baca juga: Menutup Tahun 2020, Ruangguru Telah Layani Lebih dari 22 Juta Pengguna
Selain itu, Ruangguru juga memberikan akses peningkatan keterampilan mengajar kepada lebih dari 300.000 guru, serta mendampingi 500 komunitas guru dan keluarga yang tersebar di Indonesia.
Belva Devara, Pendiri dan Direktur Utama Ruangguru, mengatakan bahwa latar belakang pandemi membuat semua orang terpaksa berkarya di tengah keterbatasan. Namun, Ruangguru percaya bahwa kegiatan belajar tidak boleh berhenti, dan guru memiliki peranan besar dalam kesuksesan kegiatan belajar mengajar.
"Semangat inilah yang mendorong kami untuk berkontribusi melalui kekuatan kami, yaitu teknologi. Laporan Dampak Ruangguru 2020 adalah upaya kami untuk menilai efektivitas dan dampak yang tercipta dari seluruh program, inisiatif, serta produk dan layanan yang diberikan oleh Ruangguru," ungkap Belva.
Belva melanjutkan, "Fakta bahwa lebih dari 22 juta masyarakat Indonesia baik dari kalangan pelajar dan guru merasakan dampak positif dari kerja keras kami merupakan hal yang menggembirakan bagi seluruh tim Ruangguru. Di 2021, kami akan menggunakan apa yang telah kami pelajari pada tahun 2020, untuk terus berkembang, berinovasi dan berkolaborasi untuk menorehkan dampak positif di Indonesia,” lanjutnya.
Di tengah pandemi, program inovasi produk dan kemitraan di Ruangguru selama tahun 2020 difokuskan untuk akselerasi adopsi digital dengan lebih mudah, dengan hambatan seminim mungkin dan dengan pendampingan.
Saat ini, menurut pihak Ruangguru, pembelajaran daring memiliki penerimaan yang lebih baik di antara para pelajar sekolah dan pelajar sepanjang hayat, dan sudah lebih banyak guru di Indonesia yang berhasil meningkatkan keterampilan mereka untuk mengajar jarak jauh.
"Peningkatan pengguna sebesar 7 juta pengguna, dari 15 juta ke 22 juta pengguna, di tahun 2020 merupakan kepercayaan besar yang diberikan oleh masyarakat Indonesia kepada kami. Kami akan terus berupaya untuk menghadirkan inovasi berdampak bagi pendidikan berkualitas di Indonesia,” imbuh Iman Usman, Pendiri dan Direktur Produk & Kerja Sama Ruangguru.
Di Banyuwangi, misalnya,sSektor pendidikan merupakan prioritas wajib di Kabupaten Banyuwangi. Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi ingin anak-anak Banyuwangi dapat meneruskan sekolah, memiliki kemampuan akademis yang baik dan mampu bersaing dengan anak-anak daerah lain.
Untuk itu, pemerataan kualitas pendidikan dan peningkatan kompetensi siswa mutlak diperlukan. Mulai 2018 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bermitra dengan Ruangguru dalam melaksanakan program beasiswa berupa pendampingan akses belajar daring untuk para siswa yang juga dilengkapi dengan fasilitas belajar gratis, motivasi, konseling, dan rangkaian program lain dari Ruangguru.
Baca juga: Lebih dari 200.000 Guru Akses Pelatihan Daring Ruangguru selama Pandemi
"Pendekatan holistis ini mencetak capaian hasil positif setelah diukur menggunakan Try Out (TO) dengan peningkatan nilai sebesar 32% di antara para siswa SD dan SMP yang berpartisipasi dalam program. Semoga bekal ini dapat memacu generasi muda Banyuwangi untuk berinovasi memajukan daerahnya,” tutur Azwar Anas.
Sama halnya di Padang Panjang. Fadly Amran, Walikota Padang Panjang, menyatakan Ruangguru membantu pemerintah kota melaksanakan program pelatihan guru di Padang Panjang.
Sekitar 103 guru dilatih selama 1 tahun, menggunakan metode daring dan luring, dengan pendampingan secara berkala.
"Alhasil, kompetensi guru yang diukur menggunakan Try Out Uji Kompetensi Guru (TO UKG) meningkat sebesar 56% dan proporsi guru yang berhasil meraih nilai TO UKG di atas nilai rata-rata UKG Nasional 2015 naik sebesar 63%. Kami optimis guru-guru tersebut dapat menjadi jawara daerah dan turut menebarkan ilmu yang mereka dapatkan kepada rekan sejawatnya, sehingga terus meningkatkan kualitas pendidikan di Padang Panjang,” terang Fadly Amran.
Head of Public Policy Ruangguru Amri Ilmma menyatakan bahwa Laporan Dampak Ruangguru 2020 disusun dengan menggabungkan berbagai macam metode kuantitatif dan kualitatif terhadap penerima program dan pengguna produk.
"Secara kuantitatif, kami menilai tingkat engagement akses di aplikasi, tingkat partisipasi dan keaktifan peserta, dan tingkat kepuasan peserta. Kami juga melaksanakan evaluasi belajar di awal dan di akhir program untuk melihat perubahan kompetensi peserta, baik secara kognitif maupun afektif. Asesmen kualitatif juga kami laksanakan secara berkala, melalui diskusi kelompok, wawancara mendalam dan survei kualitatif kepuasan program,” ungkap Amri.
Versi lengkap dari Laporan Dampak Ruangguru 2020 dapat diunduh di sini.