Unsur Pendukung Tari Tradisional: Pola Lantai, Tata Rias, Busana, Properti dan Tata Iringan
Unsur Pendukung Tari Tradisional meliputi pola Lantai, Tata Rias, Busana, Properti dan Tata Iringan, berikut penjelasan masing-masing.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Tiara Shelavie
Tata rias pada tari Merak yang digunakan memperlihatkan seekor burung Merak yang indah.
Ada juga tata rias dan tata busana lain yang menunjukakan perwujudan dari objek tari seperti tari Kijang dari Jawa Tengah, tari Burung Enggang dari Kalimantan, tari Cendrawasih dari Bali, tari Kukilo dari Jawa Tengah.
3. Properti Tari Tradisional
Ada tari tradisional yang menggunakan properti tetapi ada juga tidak menggunakan.
Ada nama tarian sesuai dengan properti yang digunakan.
Contoh tari Payung menggunakan payung, tari Piring menggunakan piring sebagai properti.
Kedua tarian ini berasal dari Sumatra Barat, tari Lawung dari keraton Yogyakarta menggunakan Lawung (tombak) sebagai properti tarinya.
Ada juga tarian yang menggunakan properti tetapi tidak digunakan sebagai nama tarian.
Contoh tari Pakarena menggunakan Kipas, tari Merak menggunakan selendang, tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta ada yang menggunakan Kipas, Keris atau properti lain.
Masih banyak tari tradisional dari daerah lain yang menggunakan properti sebagai pendukungnya.
4. Tata Iringan Tari Tradisional
Musik tersusun atas kata, nada, dan melodi yang terangkum menjadi satu.
Bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama, suku, ras, dan juga kelas sosial.
Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan eksternal.
Iringan internal memiliki arti iringan tersebut dilakukan sekaligus oleh penari.