Mengenal Fenomena Blue Moon, Berikut Alasan Disebut Bulan Biru, Asal Usul, dan Waktu Melihatnya
Berikut ini penjelasan mengenai fenomena Blue Moon atau Bulan Biru yang terjadi setiap dua atau tiga bulan sekali.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Miftah
Selanjutnya, dalam bulan Prapaskah (Month of Lent), terjadi Bulan Purnama Prapaskah (Lenten Full Moon) yang merupakan Bulan Purnama terakhir di musim dingin (belahan utara).
Sebulan setelahnya, Bulan Purnama Paskah (Easter Full Moon atau Paschal Full Moon) yang merupakan Bulan Purnama pertama di musim semi (belahan utara).
Bulan Purnama ketiga yang dinamai sebagai Bulan Biru dapat memastikan jatuhnya Prapaskah dan Paskah sudah sesuai dengan fase Bulan yang tepat.
Sehingga peringatan hari besar lainnya juga akan jatuh di waktu yang tepat.
Waktu Melihat Blue Moon atau Bulan Biru
Melalui situs resmi Lapan, dijelaskan fenomena Bulan Biru Musiman dapat terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali.
Terdekat, Bulan Biru terjadi Minggu (22/8/2021) malam.
Sebelumnya, fenomena ini pernah terjadi pada 19 Mei 2019 dan 22 Mei 2016.
Nantinya, Anda dapat melihat kembali Bulan Biru Musiman pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027 mendatang.
Selanjutnya, Bulan Biru Bulanan juga terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali.
Dahulu pernah terjadi pada 31 Juli 2015 dan 31 Januari 2018.
Nantinya, akan terjadi kembali pada 31 Agustus 2023 dan 31 Mei 2026 mendatang.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kids.grid.id/Danastri Putri)
Simak berita terkait Blue Moon atau Bulan Biru
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.