Mengenal Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia dan Sistem Penggolongan Darah
Berikut struktur dan fungsi sistem peredaran darah manusia dan sistem penggolongan darah.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Daryono
Ketika dalam paru-paru, hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap oksigen, sehingga akan mengikat oksigen membentuk kompleks oksihemoglobin.
Persamaan reaksi kimianya adalah:
Ketika sel darah merah berada dalam jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap oksigen berkurang, sehingga oksigen terlepas dari hemoglobin menuju sel-sel tubuh.
Sebaliknya, saat berada dalam jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap karbondioksida tinggi.
Karbon dioksida berikatan dengan hemoglobin membentuk karbaminohemoglobin.
Persamaan reaksi kimianya adalah:
Sel darah merah yang mengandung karbaminohemoglobin selanjutnya menuju paru-paru.
Di dalam paru-paru karbon dioksida dilepaskan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum merah tulang.
Namun, selama dalam kandungan, sel darah merah dibentuk dalam hati dan limpa.
Sel darah merah hanya berusia sekitar 100 - 120 hari.
Sel yang telah tua akan dihancurkan oleh sel makrofag di dalam hati dan limpa.
Selanjutnya, di dalam hati, hemoglobin dirombak, kemudian dijadikan bilirubin (pigmen empedu).
- Sel darah putih (leukosit)