Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ChildFund: Prinsip Sekolah Aman Perlu Jadi Arus Utama di Kegiatan Pembelajaran

ChildFund International di Indonesia menjalankan proyek Safe and Secure School Environment for Children (S3EC) di sekolah dasar di Kabupaten Cilacap.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
zoom-in ChildFund: Prinsip Sekolah Aman Perlu Jadi Arus Utama di Kegiatan Pembelajaran
IST
ChildFund International di Indonesia menjalankan proyek Safe and Secure School Environment for Children (S3EC) bagi sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan Kulon Progo, DIY.  

Laporan Wartawan Tribunnews, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ChildFund International di Indonesia berinisiatif  menjalankan proyek Safe and Secure School Environment for Children (S3EC) bagi sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan Kulon Progo, DI Yogyakarta. 

Program ini bertujuan memberi perlindungan anak dan perlindungan hak-hak anak.

S3EC adalah inisiatif yang dikembangkan ChildFund International dan mitra-mitranya untuk mewujudkan sekolah aman di Indonesia. Inisiatif ini telah dilaksanakan dari 2019 hingga 2021. 

"Program ini adalah salah satu contoh kolaborasi antara lembaga mitra PBMM Mitra Anak Sejati (MAS) dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) Mino Martani dengan Pemkab Cilacap," kata Aloysius Suratin, Sponsorship & Program Director ChildFund International in Indonesia, dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021).

DRR Specialist ChildFund International in Indonesia, Ivan Tagor, menyatakan ada dua kecamatan yang menjadi target. Yaitu Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, DI Yogyakarta dan Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah.

Baca juga: Aturan dan Syarat Wajib Sekolah Tatap Muka Terbatas, Dimulai Januari 2022

Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah menilai Cilacap merupakan daerah dengan risiko bencana alam tertinggi. 

Berita Rekomendasi

Pada akhir Desember 2021, proyek ini berhasil menorehkan capaian dalam menerapkan 3 pilar sekolah aman, yaitu fasilitas sekolah aman, manajemen bencana di sekolah serta pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

Baca juga: Mengenal Kurikulum Prototipe, Kurikulum yang Bisa Dipilih Sekolah pada 2022

Dari sisi fasilitas sekolah aman, proyek ini telah melakukan renovasi mayor dan nimor terhadap 11 sekolah dasar di Kulon Progo dan 9 di Kampung Laut. 

"Tidak hanya renovasi, kami juga melengkapi sekolah dengan sarana yang aman, mulai dari meja, kursi dan lemari,:" ujar Yuni, Program Coordinator YSBS Mino Martani.

Baca juga: Syarat Penerimaan Siswa Baru SMA Taruna Nusantara, Pendaftaran Dibuka Januari 2022

Di semua sekolah kini telah ada petunjuk atau rambu evakuasi. Kami juga menyediakan alat peraga ajar dan buku bacaan tentang PRB di sekolah-sekolah.

Selain itu, terdapat 47 sekolah imbas yang juga mendapat bantuan non-fisik dari proyek ini. 

Pada pilar manajemen bencana di sekolah, proyek ini berupaya mendorong warga sekolah untuk turut andil dalam manajemen bencana sesuai kapasitasnya, mulai dari komite sekolah hingga murid.  

Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi konsep sekolah aman kepada sekolah-sekolah, pelatihan untuk kepala sekolah dan guru tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana yang difasilitasi oleh dinas Pendidikan dan BPBD, pelatihan pembuatan prosedur tetap (PROTAP) tanggap bencana dan pembentukan tim siaga bencana di sekolah, di mana PROTAP/SOP yang dibuat disesuaikan dengan jenis bahaya dan  lingkungan di sekolah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas