Seni Tari: Pengertian dan Aspek-aspeknya
Seni tari adalah seni mengenai tari-menari atau gerak-gerik yang berirama. Aspek tari meliputi bentuk, gerak, tubuh, jiwa, irama, dan ruang.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Tiara Shelavie
Pengendalian irama dengan tekanan-tekanan gerak yang tepat akan menimbulkan sajian tari yang memiliki greget dan berkesan tidak monoton.
Penguasaan terhadap irama menjadi jembatan untuk menampilan sebuah tari yang dinamis dan mempunyai daya hidup bila dinikmati.
Gerakan yang dilakukan dengan tempo cepat dapat memberikan kesan aktif dan menggairahkan, sedangkan lambat akan memberikan kesan tenang dan agung atau sebaliknya membosankan.
5. Jiwa
Keberadaan bentuk, gerak, dan irama dalam tari lahir dari jiwa manusia.
Ada tiga aspek dalam jiwa manusia, yakni cipta (akal), rasa (emosi), dan karsa (kehendak).
Salam sebuah tarian yang sedang diamati terdapat dominasi-dominasi dari salah satu ketiga aspek tersebut.
Misalnya pada tarian primitif yang gerak tariannya banyak didominir oleh kehendak guna mewujudkan maksud dan tujuannya, seperti untuk mendatangkan hujan, berburu, dan berperang.
Tari-tarian yang gerakannya didominir oleh cipta/akal, separti tari-tari klasik atau tarian istana.
Dalam tari klasik telah mempunyai tata aturan atau pedoman-pedoman tertentu yang sudah menjadi suatu ketetapan, sehingga tari klasik sering nampak pola maupun karateristiknya yang tampak mapan dan khas.
Jenis tari yang didominasi oleh perasaan atau emosi dapat dijumpai pada tari modern, yang lebih mengutamakan kebebasan dalam pengungkapan geraknya dan selalu ingin lepas dari pola-pola tari yang sudah ada.
6. Ruang
Pengertian ruang dalam tari adalah tempat yang digunakan untuk kebutuhan gerak.
Gerak yang dilakukan dalam ruang dapat dibedakan kedalam ruang yang digunakan untuk tempat pentas dan ruang yang diciptakan oleh penari.
Ruang sebagai tempat pentas yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata, yaitu merupakan arena yang dilalui oleh penari saat menari.
Ruang yang dimaksud bisa berupa arena dan panggung proscenium atau tempat pertunjukkan lainnya.
Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian.
Ruang ini dapat diartikan sebagai bidang yang dibentuk oleh anggota tubuh penari ketika bergerak.
Penggunaan kedua ruang tersebut dapat dibedakan atas garis, volume, arah hadap tari, level, dan fokus.
(Tribunnews.com/Fajar)