Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Faktor Penyebab Kegagalan Bangsa Indonesia dalam Mengusir Penjajah dan Alasannya

Berikut adalah faktor penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah dan alasannya.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Faktor Penyebab Kegagalan Bangsa Indonesia dalam Mengusir Penjajah dan Alasannya
Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD
Berikut adalah faktor penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah dan alasannya. 

Alasan: Sehingga Belanda dengan mudah mematahkan setiap serangan para pejuang.

Berdasarkan pengalaman kegagalan tersebut, kaum terpelajar ingin berjuang dengan cara yang lebih modern, yaitu menggunakan organisasi.

Berdirilah organisasi-organisasi sebagai bentuk perlawanan terhadap Belanda.

Organisasi-organisasi tersebut menandai masa pergerakan nasional di awal abad ke-20.

Baca juga: Perubahan Masyarakat Indonesia di Masa Penjajahan Jepang, dari Aspek Geografi hingga Budaya

Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia

Perubahan bentuk perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda melalui organisasi-organisasi pergerakan bermula dari berdirinya Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.

Budi Utomo berdiri pada 20 Mei 1908.

Berita Rekomendasi

Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama.

Tanggal tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Pada tahun 1920-an, perlawanan bangsa Indonesia terhadap Belanda makin nyata.

Perlawanan itu ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan yang menentang keras Belanda.

Perhimpunan Indonesia (PI) dan Partai Nasional Indonesia (PNI) merupakan contoh organisasi-organisasi yang tidak mau bekerja sama dengan Belanda.

Pada tahun 1930-an, perlawanan bangsa Indonesia sebagian mengubah taktik perjuangan mereka.

Hal itu dilakukan karena kebijakan pemerintah Belanda yang keras terhadap pergerakan nasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas