Mengenal Unsur Tari untuk Munculkan Perpaduan Harmonis Dilengkapi 5 Jenis Tarian di Indonesia
Dalam tarian terdapat berbagai unsur yang saling mendukung sehingga memunculkan perpaduan yang harmonis.
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Dalam tarian terdapat berbagai unsur yang saling mendukung sehingga memunculkan perpaduan yang harmonis.
Keharmonisan itu akan membuat sajian tari menjadi indah dan menarik.
Dikutip dari Buku Siswa SD/MI Kelas VI Tema 7 Kepemimpinan (2018) oleh Heny Kusumawati, dkk, unsur tari terdiri atas gerak, busana, tata rias, properti, dan iringan.
Simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Seni Tari: Pengertian dan Aspek-aspeknya
Baca juga: Mengenal 10 Tari Daerah Berpasangan di Indonesia, Ada Tari Piring hingga Tari Payung
1. Gerak
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain.
Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga.
Ciri khas gerak tari setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.
Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi.
Gerak tari murni yaitu gerak yang tidak mengandung arti tetapi tetap mementingkan keindahan.
Sebaliknya, gerak tari maknawi mempunyai arti tertentu.
Pertunjukan tari terdiri atas beberapa unsur tari.
Keunikan suatu tarian akibat dari keunikan unsur-unsur tari itu dibandingkan tari lainnya.
2. Tata busana
Tata busana tari meliputi semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas pentas sesuai peran yang ditampilkan.
Tata busana tari disesuaikan dengan konsep, tema, karakter, dan bentuk tarian.
Tata busana membantu penonton menangkap ciri sebuah peran atau tokoh.
Tata busana juga memperlihatkan kesesuaian hubungan antara peran dengan karakter tarian yang dibawakan.
3. Tata rias
Dalam mempertunjukkan suatu tarian, penari harus merias wajahnya.
Alat-alat rias yang digunakan meliputi bedak, lipstik, pensil alis, dan perona mata serta perona pipi.
Tujuan rias wajah untuk mengubah tampilan wajah penari sesuai dengan jenis karakter tarian yang dibawakan.
4. Iringan tari
Iringan tari merupakan bunyi-bunyian untuk mendukung suasana penampilan tari.
Iringan tari dapat berupa permainan alat-alat musik modern atau tradisional.
Iringan tari juga dapat berupa bunyi yang berasal dari gerakan tubuh, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, siulan, atau nyanyian.
5. Properti tari
Properti tari meliputi semua alat yang digunakan oleh penari dalam melakukan gerakan tari.
Properti tari dapat berupa selendang, kipas, topeng, piring, kuda kepang, keris, tombak, tameng, atau benda-benda lain.
Pemilihan properti tari disesuaikan dengan jenis tari yang akan ditampilkan.
6. Tempat pertunjukan
Seni tari memerlukan tempat untuk mempertunjukkanya.
Tempat pertunjukan tari biasa disebut panggung.
Secara umum, jenis pentas tari ada dua: pentas tertutup dan pentas terbuka.
Pentas tertutup diadakan di dalam ruang kelas, gedung, atau aula.
Sebaliknya, pentas terbuka dapat diadakan di lapangan, halaman rumah, atau bahkan di jalan.
1. Tari Piring
Tari Piring adalah tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat.
Tari Piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok pementasan.
Pada zaman dahulu, tari Piring dipentaskan pada saat panen sebagai ungkapan rasa gembira dan syukur.
Namun sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini tari Piring dipentaskan pada acara-acara penting seperti acara pernikahan.
2. Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang terkenal di daerah Melayu, seperti daerah Sumatra Utara (Melayu Deli), Sumatra Barat (ranah Minang), dan Riau (Pekanbaru).
Tari ini merupakan tari pergaulan yang ditarikan secara berpasangan sejenis atau putra dengan putri.
Tari Serampang Dua Belas diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an.
Selain itu, tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12 pola gerak, pola edar, dan tata urutan yang didasari oleh gerakan yang ada dalam tari Melayu, seperti tari Mak Inang, tari Ronggeng Melayu, dan tari Zapin.
3. Tari Payung
Tari Payung adalah tari pergaulan yang dibawakan secara berpasangan.
Tarian ini dibawakan oleh sepasang muda-mudi dan menggunakan perlengkapan payung.
Adapun payung lebih banyak digunakan oleh penari laki-laki, sedangkan penari wanita mengekspresikan gerakannya dengan permainan selendang.
Busana penari pria berupa satu setel baju kecak musang, kain saping, dan tandak (songkok).
Sementara busana penari wanita meliputi satu stel kebaya labuh, kain songket, ikat pinggang, dan selendang.
4. Tari Legong
Tari Legong dimainkan oleh dua orang penari perempuan.
Oleh karena merupakan tarian ritual persembahan, Legong dahulunya hanya boleh ditarikan oleh gadis yang belum pernah menstruasi.
Namun, seiring pergeseran fungsinya sekarang sebagai media hiburan, aturan tersebut sudah ditinggalkan.
Penari Legong selalu membawa kipas sebagai alat bantu.
5. Tari Janger
Tari Janger merupakan tari tradisional asal Bali dan dipentaskan oleh 10 orang yang terdiri atas pasangan mudamudi.
Lima penari pria disebut Kecak dan lima penari wanita disebut Janger.
Para penari menari sambil menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan.
Tarian ini mengangkat kisah atau drama tentang Arjuna Wiwaha, Sunda Upasada, dan lain sebagainya.
Meski tidak sepopuler Tari Kecak atau Tari Pendet, tarian ini sebetulnya memiliki makna yang mendalam.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Materi Sekolah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.