Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Universitas Pancasila Jajaki Kerjasama Riset dan Akademik dengan University of California Berkeley

Format kerjasama Universitas Pancasila dan University of California Berkeley diisi pertukaran mahasiswa, visiting research dan kolaborasi riset

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Universitas Pancasila Jajaki Kerjasama Riset dan Akademik dengan University of California Berkeley
istimewa
Dr. Matthew P. Sherburne dari University of California Berkeley, AS, di acara seminar hybrid di Auditorium Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta, Selasa (2/8/2022) 

Dr Matthew P. Sherburne menyatakan, kerja sama UCB dengan UP akan diawali dari hal yang kecil dulu seperti pertukaran 2-3 mahasiswa. Jika hal ini berjalan lancar, pihaknya terbuka untuk membangun kerja sama yang lebih besar lagi seperti penelitian.

"Kami terbuka untuk bekerja sama Fakultas Farmasi UP seperti di bidang engineering. Saya bisa memulai kerjasama di bidang biologi. Saya melihat awal kerjasama ini bisa berlanjut ke fakulitas lain. Kita mulai dari yang kecil dulu untuk kemudian ke jalinan kerjasama yang lebih besar dan saya harap ini bisa berjalan baik," ungkapnya.

Baca juga: Selenggarakan Kampus Merdeka, Startup Edutech Ini Gandeng Kemendikbud

"Kami bisa memulai dari kerjasama riset dan kami berharap bisa mendapatkan hasil riset bagus," imbuhnya.

Dr Matthew menyampaikan bahwa banyak mahasiswa dari Indonesia melanjutkan studi dan meneliti di UCB.

Salah satu yang menarik dan sesuai dengan bidang kefarmasian yakni riset yang berjudul Microphysiological System (tissue chips) for Drug Development, Gene Editing and Enviromental Screening.

Riset ini terkait organ pada cip yang menampung jaringan jantung manusia dari sel induk dewasa untuk menggantikan model hewan dalam pemeriksaan keamanan obat.

Beberapa kendala penemuan dan pengembangan obat terhambat oleh tingkat kegagalan tinggi yang dikaitkan dengan ketergantungan pada model penggunaan hewan selama pengujian keamanan dan kemanjuran.

BERITA TERKAIT

Di sini, para ahli mencoba membuat model in vitro jaringan jantung dan hati manusia. Kemudian di Laboratorium Jay Keasling-UCB dapat merekayasa Escherichia coli dan Saccharomyces cerevisiae untuk menghasilkan prekursor artemisinin, asam artemisinat, yang dapat dengan mudah diubah menjadi artemisinin.

Dua warga negara Indonesia lulusan UCB adalah Henryanto Komala dan Cipto Kokadir yang kini menjadi Board of Director PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma).

Henry menyatakan pihaknya sudah lama berkolaborasi dengan para peneliti dari Fakultas Farmasi UP, terutama Prof Syamsudin. Dengan kerja sama UP dan UCB, peluang penelitian perusahaan di luar negeri semakin terbuka.

"Hasilnya, riset kita akan lebih mendalam dan kaya sehingga produk kami lebih inovatif dan lebih baik lagi ke depan," tutur lulusan UCB tahun 1987 ini.

CEO Nucleus Farma Edward Basillianus menyatakan, pengembangan produk yang melibatkan para ahli akan meningkatkan kepercayaan masyarakat menggunakan produk berbasis riset.

Henry Komala, Director Nucleus Farma menambahkan, kerjasama yang dijalin perusahaannya dengan UP selama ini untuk mendukung inisiatif Pemerintah yang mendorong dikembangkannya kerjasama triple helix yakni antara akademisi kampus, pemerintah dan dunia usaha.

Baca juga: Soroti Hasil Riset BRIN soal Minat Masyarakat Gunakan Minyak Goreng, Politisi PKS: Terkesan Partisan

"Kami kemudian menjalin kerjasama dengan UP dan ternyata riset beliau (Prof Syamsudin) sama dengan riset bahan herbal yang selama ini kami kembangkan," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas