NTT Masuk Daftar 10 Provinsi dengan Angka Partisipasi Murni Tingkat SD Terendah di Indonesia
NTT merupakan daerah yang masih tergolong dalam 10 provinsi dengan Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SD/sederajat terendah di Indonesia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandar
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Saat ini pendidikan masih menjadi isu yang sangat krusial di Indonesia, terutama di wilayah non metropolitan, satu di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa NTT merupakan daerah yang masih tergolong dalam 10 provinsi dengan Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SD/sederajat terendah di Indonesia.
Baca juga: Semua Hal Baik Dimulai Dari Rumah, Dari Pendidikan Kepemimpinan Pemuda Dalam Rumah Tangga
Padahal pemerintah berupaya mendorong terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul untuk mencapai Indonesia yang maju dan mandiri.
Perlu diketahui, SDM yang unggul dapat tercipta jika akses pendidikan bagi anak-anak maupun fasilitas pendukungnya memadai untuk memudahkan generasi penerus bangsa dalam memperoleh hak belajar.
Terkait isu ini, donasi pendidikan diadakan sejak 2 Agustus 2023 untuk lebih dari 500 sekolah di area Kupang, NTT melalui kolaborasi Happy Hearts Indonesia-Joyko yang mengajak masyarakat ikut ambil bagian.
Happy Hearts Indonesia (Yayasan Hati Gembira Indonesia) merupakan organisasi nirlaba yang berfokus pada pembangunan sekolah di Indonesia yang telah merekonstruksi gedung sekolah serta aktif dalam pembangunan perpustakaan hingga memberikan pelatihan kepada guru maupun siswa.
Edwin Makmur, Asisten Direktur Joyko mengatakan kolaborasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif dalam membuka akses pendidikan yang lebih luas, terutama bagi anak-anak di wilayah terpencil.
Baca juga: Puluhan Anak di Kabupaten Sragen Berhenti Sekolah Karena Jadi Korban Bully
Ribuan siswa sekolah tingkat PAUD mendapatkan paket pensil warna, begitu pula SD di wilayah pedalaman, sementara itu sebagian dari hasil penjualan selama Desember 2022 hingga Maret 2023 disalurkan untuk kebutuhan pembangunan sekolah.
"Selama lebih dari 20 tahun kami hadir di tengah masyarakat Indonesia, dunia pendidikan merupakan roda penggerak utama. Donasi ini menjadi salah satu langkah komitmen kami dalam mewujudkan hal tersebut melalui dukungan lingkungan pendidikan di Indonesia," kata Edwin, dalam keterangannya, Kamis (3/8/2023).
Ia berharap ke depannya pihaknya dapat terus menghadirkan banyak program dan inisiatif untuk mendukung kualitas pendidikan di Indonesia.