Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 66 67 68 69 70 Subtema 2 Pembelajaran 2 Buku Tematik K13
Simak Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 SD Halaman 66 67 68 69 70 Subtema 2 Pembelajaran 2 Buku Tematik Kurikulum 2013 berikut ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
Berikut 4 contoh tari yang dilakukan secara kelompok.
- Tari Bedhaya Ketawang dari Surakarta
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam Istana Kasunanan Surakarta Jawa Tengah (Keraton Solo). Pementasannya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu ketika upacara penobatan raja baru atau peringatan penobatan raja (Sunan). Ada juga yang menyebut tarian ini sebagai tarian langit karena Tari Bedhaya Ketawang diiringi dengan musik pokok bentuk ketawang (Jawa) yang berarti langit. Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang suci atau bersih karena memiliki persyaratan tertentu. Selain itu, juga menyangkut pemujaan dan persembahan kepada sang Pencipta.
Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh sembilan orang penari wanita yang berbusana, tata rias serta gerak tarian yang sama. Kualitas gerak halus cenderung lembut atau pelan dan diiringi seperangkat gamelan Jawa. - Tari Serimpi dari Jawa Tengah
Tari Serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana.
Tari Serimpi yang sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak lemah gemulai yang menggambarkan kesopanan dan kehalusan budi. Kelemahlembutan ragam gerak yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan.
Sejak zaman kuno, Tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari yang lain karena sifatnya yang sakral. Dulu, Tari Serimpi hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau bendabenda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral Tari Bedhaya. - Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan
Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh alat musik 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrumen alat semacam suling (puik-puik). Tari Pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro Tari Pakarena, Maccoppong Daeng Rannu (alm), di Kabupaten Gowa, terdapat jenis Tari Pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, yaitu Tari Pakarena Gantarang. Alasan dinamakan sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu, yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan, pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata. - Tari Gantar dari Kalimantan Timur
Menurut cerita yang ada, Tari Gantar ditarikan pada saat upacara adat tertentu. Terdapat versi cerita lain yang mengatakan bahwa Tari Gantar merupakan tarian yang dipentaskan pada saat upacara pesta tanam padi. Properti yang digunakan adalah sebuah tongkat panjang kurang lebih 60 cm dan ujungnya dihiasi rumbai-rumbai. Tongkat panjang yang digunakan dalam menari berfungsi untuk melubangi tanah.
Bambu yang pendek digunakan untuk menaburkan benih padi pada lubangannya. Pola gerak hentakan kaki menggambarkan cara menutup lubang pada tanah yang telah ditaburi benih padi.
* Berdasarkan informasi yang kamu peroleh tentang contoh-contoh tarian yang ditarikan secara berkelompok, buatlah kartu informasi yang berisi tentang informasi dari tari-tarian tersebut.
Jawaban:
1. Tari Bedhaya Ketawang
- Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam istana Kasunanan Surakarta Jawa Tengah (Keraton Solo).
- Pementasannya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu ketika upacara penobatan raja baru atau peringatan penobatan raja (Sunan).
- Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang suci atau bersih karena memiliki persyaratan tertentu.
- Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh sembilan orang penari wanita yang berbusana, tata rias serta gerak tarian yang sama.
- Kualitas gerak halus cenderung lembut atau pelan dan diiringi seperangkat gamelan Jawa.
2. Tari Serimpi
- Tari Serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah.
- Tari Serimpi arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana.
- Sejak zaman kuno, Tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari yang lain karena sifatnya yang sakral.
- Tari Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau bendabenda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral Tari Bedhaya.
3. Tari Pakarena
- Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh alat musik 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrumen alat semacam suling (puik-puik).
- Alasan dinamakan sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu, yaitu Gantarang Lalang Bata.
- Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan, pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.
4. Tari Gantar
- Menurut cerita yang ada, Tari Gantar ditarikan pada saat upacara adat tertentu. Terdapat versi cerita lain yang mengatakan bahwa Tari Gantar merupakan tarian yang dipentaskan pada saat upacara pesta tanam padi.
- Tongkat panjang yang digunakan dalam menari berfungsi untuk melubangi tanah.
- Pola gerak hentakan kaki menggambarkan cara menutup lubang pada tanah yang telah ditaburi benih padi.
*) Disclaimer:
Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka.
Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)