Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 9, 98 Subtema 2 Pembelajaran 3 Buku Tematik Kurikulum 2013
Simak Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 SD Halaman 97 98 Subtema 2 Pembelajaran 3 Buku Tematik Kurikulum 2013 dalam artikel berikut ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
- Dahulu orang menggunakan sepeda sebagai transportasi, namun saat ini sudah ada motor dan mobil.
- Untuk membajak sawah, dulu para petani menggunakan kebo atau sapi, namun saat ini sudah ada traktor pembajak sawah.
Modernisasi memang telah memengaruhi gaya hidup masyarakat kita. Bagaimana modernisasi memengaruhi budaya masyarakat kita? Bacalah bacaan berikut ini dengan saksama.
-
Ayo Membaca
Modernisasi dan Budaya Masyarakat
Salah satu ciri masyarakat modern adalah sikapnya yang lebih terbuka terhadap sesuatu yang baru. Keterbukaan ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menguji hal baru tersebut. Jika hal baru tersebut sesuai dengan norma yang ada, maka hal baru tersebut dapat dengan mudah diterima. Tetapi jika ada norma masyarakat yang tidak sesuai dengan hal baru tersebut, masyarakat akan menolaknya, atau bisa menyesuaikannya. Sikap mental dan budaya suatu masyarakat sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan sebagai bagian dari modernisasi.
Sikap mental yang dapat menjadi pendorong modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, berani mengambil risiko, disiplin, bersaing, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan. Modernisasi memengaruhi masyarakat untuk mempertahankan kebiasaan lamanya secara tradisi, menggantikannya, atau menyesuaikannya.
Modernisasi akan memengaruhi masyarakat yang akan mempertahankan budaya-budaya yang telah diturunkan dari nenek moyangnya. Berkembangnya ilmu pengetahuan dapat digunakan untuk menggali budaya-budaya untuk dipertahankan dan diperkaya. Melalui inovasi, budaya masyarakat dapat dipertahankan menjadi budaya masa kini dengan bantuan teknologi, misalnya melalui penyebaran informasi ke seluruh dunia dan melalui pameran-pameran budaya. Budaya daerah pun dapat dimodifikasi menjadi sesuatu yang lebih masa kini tanpa meninggalkan makna dan arti nilai-nilai dari budaya tersebut.
Misalnya seperti yang dilakukan pada Jember Fashion Carnaval (JFC) yang melibatkan anak-anak muda untuk mengembangkan budaya daerahnya dalam acara lokal yang bertaraf internasional. JFC digagas oleh salah satu putra asli daerah, Dynand Fariz. Ia telah berhasil membuat mata masyarakat nasional maupun internasional untuk mengarah ke Kabupaten Jember. Sebelumnya, Kabupaten Jember hanya dikenal sebagai daerah penghasil tembakau. Kehidupan agraris masyarakatnya ternyata tidak menghalangi kreativitas warganya untuk mengembangkan daerahnya sebagai salah satu kota wisata fesyen di Indonesia. Dynand bercita-cita menjadikan Jember sebagai Kota Karnaval tingkat dunia.
Festival ini dikemas dalam nuansa masa kini tanpa meninggalkan budaya asli bangsa Indonesia. Festival ini selalu mengusung tema-tema nusantara. Tema-tema tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan tentang keindahan dan keragaman budaya masyarakat Indonesia. Festival ini pun dapat dengan mudah mengundang para pemuda dan masyarakat untuk terlibat aktif dalam kegiatan ini. Perserta karnaval yang sangat beragam, mulai dari pelajar hingga ibu rumah tangga. Mulai dari petani hingga pegawai kantor, semua turut serta memeriahkan festival ini. Bahan-bahan yang digunakan untuk festivalpun merupakan bahan yang murah dan mudah didapat di daerah Jember.
*) Disclaimer:
Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka.
Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Berita lain terkait buku tematik.