Satgas PPKS Berperan Mencegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus
Keberadaan Satgas Penanggulangan dan Pencegahan Kekerasan Seksual membuat mahasiswa bisa mempunyai tempat mengadu bila ada hal-hal yang tidak berkenan
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Satgas PPKS Berperan Mencegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Darma Persada (UNSADA) Dr. Agus Salim Dasuki M.Eng., mengatakan Satuan Tugas Penanggulangan dan Pencegahan Kekerasan Seksual UNSADA (Satgas PPKS) berperan penting menciptakan lingkungan belajar yang aman dan saling menghormati di kampus.
Keberadaan Satgas PPKS UNSADA membuat mahasiswa bisa mempunyai tempat mengadu apabila ada hal-hal yang tidak berkenan yang terjadi dalam proses belajar maupun dalam lingkungan kampus.
"Sudah menjadi tanggung jawab kami dan merupakan hal yang penting untuk menciptakan Our Campus Our Safe Zone," ujar Agus melalui keterangan tertulis,Sabtu (1/6/2024).
Peluncuran Satgas PPKS di UNSADA diisi dengan acara Talk Show dan Meet & Greet artis-artis film 'Saat Menghadap Tuhan' tersebut pada tanggal 30 Mei 2024 di Aula Grha Wira Bhakti UNSADA.
Film yang akan segera tayang di XXI seluruh Indonesia berkisah soal perundungan pada remaja, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pelecehan seksual, trauma masa kecil, hingga self-love.
Rudi Sudjarwo yang memiliki 4 anak, mengaku merasakan ketakutan dan kekhawatiran terkait pola asuh yang telah dilakukan untuk mencegah anak-anak menjadi korban maupun pelaku perundungan.
Pada kasus yang telah ada, tidak ada pihak baik itu orang tua maupun sekolah yang mau disalahkan hingga pada akhirnya anak-anak kita yang menjadi korban.
Orang tua bertanggung jawab terhadap karakter yang dibentuk pada anak-anak dan ini nantinya akan dipertanggung jawabakan saat menghadap Tuhan.
"Saat Menghadap Tuhan belum sepenuhnya menggambarkan secara sempurna keresahan yang dirasakan, namun setidaknya dapat memberikan gambaran terkait kekerasan seksual, verbal, fisik yang terjadi dilingkungan sekitar kita," kata Rudi.
Melalui film ini, Rudi ingin melakukan tindakan nyata untuk mencegah perundungan dan kekerasan seksual.