Program Profesi Insinyur Jadi Cara Peserta Persiapkan Diri Menjadi Profesional dan Kompeten
Indonesia bahkan kalah dengan Vietnam yang telah memiliki rasio 9.000 per juta penduduk, sedangkan Amerika Serikat dan Korea memiliki rasio 20.000
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingginya kebutuhan insinyur profesional di Indonesia dari tahun ke tahun belum diimbangi jumlah lulusan perguruan tinggi.
Hal itu membuat lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan insinyur hingga nantinya bisa memenuhi kebutuhan yang ideal.
Mengutip data Persatuan Insinyur Indonesia (PII), jumlah insinyur di Indonesia masih berada di rasio 5.300 orang per satu juta penduduk. Padahal, idealnya jumlah insinyur adalah 10.000 orang per satu juta penduduk.
Indonesia bahkan kalah dengan Vietnam yang telah memiliki rasio 9.000 per juta penduduk, sedangkan Amerika Serikat dan Korea memiliki rasio 20.000 dan 25.000 per satu juta penduduk.
Rektor Universitas Mercu Buana, Prof Dr Ir Andi Adriansyah M.Eng mengatakan, saat ini tenaga insinyur yang kompeten untuk bekerja di sektor industri makin banyak diperlukan sehingga perguruan tinggi berperan untuk memenuhi kebutuhan insinyur.
"Tidak hanya itu, perguruan tinggi harus ikut berperan memperkuat kontribusi terhadap pengembangan sumber daya manusia di bidang teknik di Indonesia," kata Andi dalam keterangannya, Rabu (19/6/2024).
Baca juga: Daftar Ulang PPDB Jabar 2024 Tahap 1 pada 20 - 21 Juni, Ini Dokumen yang Disiapkan
Fakta ini pula yang mendorong UMB membuka Program Studi Program Profesi Insinyur mengingat berdasarkan UU Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran, sarjana teknik yang berpraktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) yang pengajuannya harus memiliki Sertifikat Profesi Insinyur yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi penyelenggara Program Studi Program Profesi Insinyur.
"Mengikuti program profesi insinyur bukan hanya tentang memperoleh gelar atau sertifikasi, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang profesional yang kompeten dan bertanggung jawab di bidang keteknikan demi mendukung proses pembangunan yang berkelanjutan," tegas Guru Besar Teknik UMB ini.
Baca juga: Tak Cuma Batalkan Kenaikan UKT, Komisi X DPR Desak Nadiem Makarim Cabut Permendikbud 2/2024
Prodi Program Profesi Insinyur UMB menawarkan tujuh sub program antara lain Rekayasa Sipil dan Lingkungan Terbangun, Teknik Sipil, Arsitektur, Industri, Teknik Industri, Teknik Mesin dan Teknik Elektro.
Dekan Fakultas Teknik UMB, Dr. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., pelaksanaan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Mercu Buana akan dilakukan secara daring maupun hybrid untuk memberikan fleksibilitas waktu bagi para mahasiswa.
“Kami merencanakan menggunakan dua jalur pembelajaran, yaitu jalur Kelas Reguler yang akan ditempuh selama 2 Semester dan jalur Kelas RPL yang akan ditempuh selama 1 Semester,” kata Zulfa.