8 Mahasiswa Kedokteran Unhas KKN di Jepang, Terkejut Lihat Fasilitas Kesehatan Canggih Ada di Desa
Di Desa Uonuma, lanjut Farhaad, timnya dikejutkan dengan fasilitas kesehatannya yang canggih, sebanding dengan yang ditemukan di kota-kota besar di
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM - Kuliah Kerja Nyata (KKN) awalnya hanya dilaksanakan di desa-desa. Namun, seiring perkembangan zaman, kampus-kampus di Indonesia memperluas misi lewat kolaborasi KKN dengan kampus di luar negeri.
Seperti yang dilakukan Universitas Hasanuddin, Makassar. Kampus terbesar di wilayah Timur Indonesia ini rutin mengirim mahasiswanya untuk KKN di luar negeri lewat program KKN Internasional.
Kali ini, sebanyak delapan mahasiswa kedokteran dikirim ke kota Niigata yang berada sekitar 318 Kilometer sebelah utara dari ibu kota Tokyo.
Tujuan program ini untuk membina hubungan antara Universitas Hasanuddin dan Universitas Kedokteran Niigata.
Dan program ini diharapkan meninggalkan dampak yang mendalam pada peserta yang terlibat, dengan menyoroti aspek akademis dan riset.
Program ini memungkinkan para peserta untuk membenamkan diri dalam lanskap budaya menuntut ilmu dengan esensi Jepang sembari memperoleh wawasan akademis yang berharga.
Program ini menekankan pentingnya kolaborasi, tidak hanya antarlembaga, tetapi juga antarmahasiswa dari latar belakang yang berbeda. Dengan menjembatani kesenjangan antara praktik medis Indonesia dan Jepang, program ini berfungsi sebagai platform untuk berbagi pengetahuan dan pertumbuhan bersama.
Bagi peserta, pengalaman ini melampaui pembelajaran tradisional. Ini adalah kesempatan untuk mengembangkan persahabatan, memahami perspektif yang berbeda, dan membangun landasan bagi upaya akademis dan profesional di masa depan. Program ini memamerkan kekuatan kerja sama internasional, meninggalkan kesan abadi pada semua orang yang terlibat.
Ketua KKN Profesi Kesehatan Niigata, Izzat Muhammad mengatakan, jauh sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan KKN Internasional di Niigata, dia bersama rekan-rekannya telah melaksanakan persiapan sejak 11 Juli 2024 di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
“Kelompok kami sudah ditempatkan di lokasi KKN-PK masing-masing, dan kami menghabiskan kurang atau lebih dua minggu untuk berbaur dengan masyarakat setempat, memenuhi tanggung jawab program. Seperti pada program KKN seperti biasanya program kami diisi dengan membantu warga desa membajak sawah, membantu penyuluhan kesehatan dan program individu kami masing masing,” ujar Izzat dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (18/8/2024).
Baca juga: Alokasi Anggaran Pendidikan Tahun Depan Rp 722,6 Triliun, Termasuk Perbaikan Gizi Anak Sekolah
Selama di Pinrang, mereka terlibat dalam berbagai tugas khas program KKN. Mereka membantu penduduk desa membajak sawah, sebuah pengalaman yang melelahkan namun bermanfaat yang menghubungkan mereka dengan akar pertanian di wilayah tersebut. Selain itu, mereka mengadakan sesi konseling kesehatan, berbagi informasi penting dengan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Masing-masing dari kami juga memiliki program masing-masing untuk dilaksanakan, yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus penduduk desa. Baik itu menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan, mengajar anak-anak, atau mengerjakan proyek keberlanjutan lingkungan, kami semua terlibat secara mendalam untuk memberikan dampak positif,” ujar Izzat menjelaskan.
Dari Pinrang mereka mendapat bekal tentang semangat pengabdian dan kolaborasi, nilai kerja keras, komunitas, dan pentingnya pendidikan kesehatan di daerah pedesaan. Bekal itu dibawa untuk masuk ke fase berikutnya di Niigata.
Niigata adalah kota metropolitan dengan luas wilayah 720 kilometer persegi yang terletak di Jepang bagian utara. Karena letaknya yang jauh dari ibu kota, Tokyo, Niigata berhasil melestarikan budaya yang tetap autentik dengan nilai-nilai tradisional Jepang.