Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Pembentukan BPUKI hingga Perumusan Teks Proklamasi

Berikut sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia, mulai dari pembentukan BPUPKI hingga perumusan teks proklamasi.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Pembentukan BPUKI hingga Perumusan Teks Proklamasi
Skolla
Sejarah Penyusunan Teks Proklamasi. Berikut sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia, mulai dari pembentukan BPUPKI hingga perumusan teks proklamasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia, mulai dari pembentukan BPUPKI hingga perumusan teks proklamasi.

Di Indonesia, setiap tanggal 17 Agustus akan diadakan lomba dan upacara untuk memperingati kemerdekaan Indonesia.

Setiap upacara 17 Agustus, masyarakat Indonesia akan membacakan teks proklamasi.

Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia adalah pernyataan resmi yang menandai kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.

Sebelum dibacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia, bangsa Indonesia harus melalui serangkaian peristiwa.

Lalu apa saja peristiwa yang harus dilalui hingga mencapai proklamasi kemerdekaan Indonesia?

Keadaan Menjelang Proklamasi

Indonesia mengalami penjajahan selama 3,5 abad atau sekitar 350 tahun.

Indonesia berada di bawah penjajahan Belanda selama lebih dari 300 tahun.

BERITA TERKAIT

Kemudian, Jepang menjajah Indonesia pada tahun 1942.

Saat itu, Jepang sedang berperang melawan negara Amerika Serikat.

Di mana hingga akhirnya Jepang berada dalam posisi yang terdesak.

Jepang mulai kalah dari Amerika Serikat dan meminta bantuan kepada negara Indonesia.

Untuk mendapatkan bantuan dari Indonesia, Perdana Menteri Jepang pada saat itu yaitu Kuniaki Koiso memberikan janji.

Perdana Menteri Jepang ke-41, Kuniaki Koiso
Perdana Menteri Jepang ke-41, Kuniaki Koiso

Pada 7 September 1955, ia berjanji kepada bangsa Indonesia untuk memberikan peluang kemerdekaan.

Oleh karena itu, agar tidak hanya sekedar janji, maka dibentuklah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Jumbi Cosakai.

Pembentukan BPUPKI

Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) berdiri pada 1 Maret 1945, tepat 6 bulan setelah Koiso memberikan janji kepada Indonesia.

BPUPKI diketuai oleh Radjiman Widyodiningrat dan bertugas untuk merumuskan Undang-Undang (UUD) atau dasar hukum Indonesia.

Kemudian diadakan rapat pertama BPUPKI pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Dalam rapat yang diadakan selama 3 hari tersebut, terdapat 3 tokoh yang memberikan usulan terkait isi Pancasila.

Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin memberikan usulan pertama isi Pancasila.

Saat itu, Muhammad Yamin mengusulkan Pancasila berisi Peri Kebangsaan, Peri Ketuhanan, Kesejahteraan Rakyat, Peri Kemanusiaan dan Peri Kerakyatan.

Pada hari kedua, tepanya pada 30 Mei 1945 Mr. Supomo memberikan usulan kedua untuk isi Pancasila.

Usulan ini tentunya berbeda dengan apa yang diusulkan oleh Muhammad Yamin.

Mr. Supomo mengusulkan isi Pancasila terdiri dari Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir dan Batin, Musyawarah dan Keadilan Rakyat.

Kemudian, pada hari terakhir rapat BPUPKI, tepatnya pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno memberikan usulan dasar negara dengan istilah Pancasila.

Istilah Pancasila diambil dari kitab Negarakertagama yang merupakan peninggalan kerajaan Majapahit.

Isi Pancasila yang diusulkan oleh Ir. Soekarno yaitu Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme, Perikemanusiaan atau Internasionalisme, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Atas peristiwa tersebut, setiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Setelah sidang pertama BPUPKI selesai, maka kemudian dibentuklah Panitia Sembilan.

Panitia Sembilan dibentuk pada 22 Juni 1945 dan bertugas untuk menyusun dasar negara Indonesia dengan menggunakan rumusan Pancasila yang diusulkan oleh Soekarno.

Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Soekarno, Muhammad Yamin, Muhammad Hatta, Mr. A. A. Maramis, Abikusno Cokrosuyoso, Abdul Kahar Muzakir, K.H. Wahid Hasyim, H. Agus Salim dan Mr. Achmad Soebardjo.

Dari hasil pembentukan Panitia Sembilan, maka lahirlah Piagam Jakarta.

Di mana isi dari Piagam Jakarta adalah lima sila Pancasila.

Kemudian BPUPKI menggelar rapat kedua yaitu pada 10 - 17 Juli 1945.

Pada rapat kedua ini, untuk merumuskan Undang-Undang Dasar negara.

Untuk merumuskan UUD, maka BPUPKI membentuk panitia yaitu terdiri dari Ir. Soekarno (Panitia perancang UUD), Mohammad Hatta (Panitia ekonomi dan keuangan), dan Abi Kusno Cokrosuyoso (Panitia pembelaan negara).

Rumusan UUD 1945 merupakan hasil pengembangan dari Piagam Jakarta.

UUD 1945 ini mencakup struktur pemerintahan, hak-hak dasar warga negara, dan prinsip-prinsip dasar negara.

Setelah sidang kedua BPUPKI selesai, BPUPKI dibubarkan karena tugasnya sudah selesai.

Sebagai gantinya, dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk pada 7 Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya adalah Mohammad Hatta.

Sesuai dengan namanya, PPKI bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan, menyusun struktur pemerintahan yang baru, dan mempersiapkan pemilihan untuk pejabat negara.

Proses Menyerahnya Jepang

Namun setelah dibentuknya PPKI, Jepang dijatuhi bom oleh Amerika Serikat.

Amerika Serikat menjatuhkan bom 2 kali yaitu pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom di kota Hirosima.

Kemudian pada 9 Agustus 1945, bom dijatuhkan di kota Nagasaki.

Peristiwa ini menjadikan Jepang kalah dari Amerika Serikat dan menyerah kepada Amerika Serikat.

Ledakan bom atom di Nagasaki.
Ledakan bom atom di Nagasaki. 

Kaisar Jepang yang bernama Hirohito kemudian membacakan sebuah pidato.

Pidato Kaisar Hirohito ini terdengar oleh para kaum muda melalui radio Bandung.

Sehingga esoknya membuat Indonesia mengalami Vaccum of Powe atau kekosongan kekuasaan.

Kondisi tersebut, membuat para golongan muda menggelar rapat yang hasilnya mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Akan tetapi, Soekarno sebagai perwakilan golongan tua menjawab menunggu sidang PPKI.

Ini membuat terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda.

Perbedaan yang menjadi perdebatan adalah waktu paling tepat untuk melaksanakan proklamasi.

Di mana golongan tua menginginkan proklamasi kemerdekaa diadakan menunggu sidang PPKI.

Sementara golongan muda menginginkan proklamasi segera diadakan.

Menurut golongan muda, apabila proklamasi diadakan setelah sidang PPKI, maka sama saja mengikuti permintaan Jepang yang artinya Indonesia merdeka karena dikasih kemerdekaan oleh Jepang, bukan karena usahanya sendiri.

Karena golongan muda tidak ingin itu terjadi, maka golongan muda ingin menyadarkan golongan tua.

Caranya, golongan muda yang dipimpin oleh Choirul Saleh, Sultan Syahrir dan Sukarni menculik Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.

Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok 

Agar Soekarno tidak mendapatkan pengaruh dari Jepang, maka Soekarno-Hatta diasingkan ke Rengasdengklok (perbatasan Bekasi - Karawang).

Tepatnya di rumah Djie Kie Song yang merupakan warga keturunan Tionghoa yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Saat Soekarno - Hatta berada di Rengasdengklok, Ahcmad Subarjo yang berada di Jakarta mengadakan perundingan dengan golongan muda.

Perundingan ini untuk membahas waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Dari hasil perundingan ini, disepakatilah esok hari yaitu pada 17 Agustus 1945.

Setelah itu, Achmad Subarjo menuju ke Rengasdengklok untuk membahas ini bersama Soekarno - Hatta.

Akhirnya, mereka setuju dengan usulan para golongan muda.

Perumusan Teks Proklamasi

Setelah itu, bersama Achmad Subarjo, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta untuk menyusun teks proklamasi.

Penyusunan teks proklamasi ini tepatnya diadakan di rumah Laksamana Maeda pada tanggal 16 Agustus 1945.

Teks Proklamasi kemudian ditulis oleh Ir. Soekarno, yang memberikan usulan ide isi teks adalah Mohammad Hatta dan Ahmad Subarjo.

Kemudian teks proklamasi ini diketik oleh Sayuti Melik.

Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

Teks Proklamasi Kemerdekaan kemudian dibacakan pada tanggal 17 Agusts 1945, pukul 10.00 WIB.

Proklamasi Kemerdekaan tepatnya dibacakan di Rumah Ir. Soekarno yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta.

Ir. Soekarno dan Mohammad Hattta membacakan teks proklamasi.

Kemudian pengibaran bendera Merah Putih dikibarkan oleh Suhud dan Latief.

Setelah itu, ada sambutan dari Walikota Jakarta yaitu Soewiryo.

Contoh Soal dan Pembahasan

1. Apa nama badan yang dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia?

A. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

B. Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

C. Dewan Perwakilan Rakyat

D. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)

Jawaban:

B. Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

Pembahasan:

BPUPKI dibentuk pada 1 Maret 1945 yang bertugas untuk mempersiapkan usaha-usaha menuju kemerdekaan Indonesia.

Tugas utamanya adalah untuk menyusun rencana dan dasar bagi kemerdekaan Indonesia di masa depan.

2. Siapa yang menjadi anggota dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang juga berperan dalam penulisan naskah proklamasi?

A. Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo

B. Sutan Sjahrir, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat

C. Soekarno, Hatta, dan Sutan Sjahrir

D. Soekarno, Hatta, dan Sukarno

Jawaban:

A. Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo

Pembahasan:

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah badan yang dibentuk untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia setelah BPUPKI dibubarkan.

PPKI memiliki anggota yang terlibat secara langsung dalam berbagai proses persiapan, termasuk penulisan naskah proklamasi.

Di antaranya:

  • Soekarno: Ketua PPKI dan salah satu tokoh utama dalam penyusunan naskah proklamasi.
  • Mohammad Hatta: Wakil Ketua PPKI yang juga merupakan salah satu penulis naskah proklamasi dan menjadi Wakil Presiden pertama Indonesia.
  • Achmad Subardjo: Anggota PPKI yang memberikan saran-saran dan membantu dalam penyusunan naskah proklamasi.

3. Apa yang dilakukan oleh Jepang sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Indonesia?

A. Menyerah kepada sekutu

B. Membubarkan semua organisasi

C. Mendirikan pemerintahan militer

D. Mengundurkan diri dari Indonesia

Jawaban:

A. Menyerah kepada sekutu

Pembahasan:

Jepang menyerah kepada sekutu pada 15 Agustus 1945, yang membuka jalan bagi kemerdekaan Indonesia.

4. Siapa yang menulis teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

A. Soekarno

B. Hatta

C. Soekarno dan Hatta

D. Sukarni

Jawaban:

C. Soekarno dan Hatta

Pembahasan:

Teks Proklamasi ditulis oleh Soekarno dan Hatta dengan bantuan Sukarni dan lainnya.

5. Di mana tempat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan?

A. Istana Merdeka

B. Gedung Pancasila

C. Rumah Soekarno

D. Gedung Pengadilan

Jawaban:

C. Rumah Soekarno

Pembahasan:

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan di halaman rumah Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Ketahui materi lengkap sejarah kemerdekaan Indonesia dalam aplikasi Skolla.

Ada ribuan latihan soal sejarah yang akan membantu pemahamanmu.

Klik Skolla untuk mulai belajar!

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas