Jawaban Modul 3.2 Guru Penggerak: Kesimpulan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya
Simak jawaban dari pertanyaan di modul 3.2 Guru Penggerak: Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Sementara faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah: keuangan dan sarana dan prasarana termasuk media pembelajaran dan teknologi informasi komunikasi.
Kekuatan atau potensi sumber daya yang ada di sekolah sebagai pemimpin pembelajaran harus dapat mengimpelementasikan kekuatan tersebut melalui konsep 7 modal utama yang terdapat di sekolah:
- modal manusia
- modal fisik
- modal sosial
- modal finansial
- modal politik
- modal lingkungan/alam
- modal agama dan budaya.
Pengelolaan 7 modal utama oleh pemimpin pembelajaran sebagai aset/kekuatan sekolah.
Pemimpin pembelajaran juga harus dapat memanfaatkan pendekatan berfikir dalam pengelolaan asset.
Di antaranya Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking) adalah melihat dengan cara pandang negatif, memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.
Sementara Pendekatan Berbasis Aset (Asset-Based Thinking) adalah memusatkan pikiran pada kekuatan positif, pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Jawaban alternatif:
Pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya adalah seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mengenali, menggali, menganalisis, dan memetakan potensi sumber daya/aset utama baik di daerah maupun di sekolah. Ia mampu mendukung komunitas agar dapat memanfaatkan dan memberdayakan seluruh sumber daya aset-aset tersebut secara optimal.
Dalam memetakan sumber daya tersebut, pemimpin pembelajaran harus menerapkan pendekatan berbasis aset, yakni berfokus pada aset dan kekuatan sehingga akan melihat segala sesuatu dengan sudut pandang positif, bukan pendekatan berbasis masalah yakni fokus pada masalah yang akhirnya akan menggunakan cara pandang negatif.
SMP (sebutkan nama sekolah) merupakan salah satu sekolah yang berfokus pada peningkatan karakter dan prestasi murid baik akademik maupun non-akademik. Ratusan kejuaraan diraih dalam setiap tahunnya oleh peserta didik dalam berbagai lomba.
Guru sebagai pemimpin pembelajaran tentu memetakan aset yang ada di sekolah, baik biotik maupun abiotik. Kemudian dari peta tersebut untuk bisa menjadi dasar pengambilan langkah berikutnya untuk memaksimalkan potensi murid, guru, maupun sekolah.
Adapun cara mengimplementasikan pengelolaan sumber daya di kelas, misalnya:
- Memaksimalkan minat dan potensi murid untuk mengikuti lomba.
Setiap awal tahun pelajaran, guru memetakan bakat dan minat murid, sehingga guru dapat menyiapkan diferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid. Selain itu, dapat mengoptimalkan untuk memotivasi murid mengikuti berbagai perlombaan.
- Menggunakan sarana prasarana yang tersedia secara efektif dan efisien
Di sekolah seluruh murid belajar menggunakan iPad, sehingga pembelajaran sudah digitalisasi pada kegiatan pembelajaran maupun asesmen.