Spesialis Orthopedi Jelaskan Soal Bedah Minim Trauma untuk Tangani Masalah Tulang Belakang
Kemajuan teknologi dan inovasi juga membawa harapan baru bagi penanganan keluhan tulang belakang
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kemajuan teknologi dan inovasi juga membawa harapan baru bagi penanganan keluhan tulang belakang diantaranya Bedah Endoskopi Spinal Minimal Invasif atau BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery).
Spesialis orthopedi Jephtah F. L. Tobing, Sp.OT (K) menjelaskan, BESS merupakan prosedur bedah yang menggunakan teknologi endoskopi untuk mengakses area tulang belakang dengan cara minimal invasif.
Teknik ini melibatkan penggunaan alat yang sangat kecil dan kamera, yang memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan dengan hanya membuat sayatan kecil, yang tidak lebih besar dari satu sentimeter.
"Cara ini mampu mengurangi trauma pada jaringan di sekitar tulang belakang," tutur dokter
dari RS Siloam Lippo Village Karawaci ini dikutip Kamis (21/11/2024).
Dengan sayatan yang lebih kecil, kerusakan pada otot dan jaringan lunak di sekitar tulang belakang diminimalkan, yang berdampak langsung pada pengalaman pasca-operasi pasien.
Hal ini memungkinkan banyak pasien untuk kembali ke aktivitas sehari-hari mereka dalam waktu yang lebih singkat, sering kali dalam beberapa hari setelah operasi.
BESS mencakup berbagai jenis prosedur bedah yang dirancang untuk menangani masalah tulang belakang secara efektif.
Salah satunya adalah pengangkatan herniasi diskus. Herniasi diskus adalah kondisi ketika diskus (bantalan tulang belakang) menonjol dan menekan area sekitarnya sehingga menyebabkan nyeri yang parah.
Dengan menggunakan teknik ini, dokter dapat mengangkat bagian diskus yang menonjol tersebut tanpa perlu melakukan sayatan besar, sehingga meminimalkan risiko dan mempercepat pemulihan.
Ditambahkan dr. S. Dohar A. L. Tobing, Sp.OT (K)-, pasien yang menjalani prosedur ini sering kali melaporkan bahwa mereka merasa lebih nyaman dan mampu bergerak lebih cepat dibandingkan dengan prosedur bedah konvensional, yang sering kali memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama dan lebih intensif.
“Kira-kira dua sampai tiga hari pasien biasanya dapat bergerak dan melakukan aktivitas ringan setelah prosedur, yang merupakan keuntungan signifikan dibandingkan dengan operasi tradisional," kata dr. Dohar.
Adapun penentuan kandidat yang cocok untuk BESS melibatkan beberapa pertimbangan kritis.
Baca juga: Beby Tsabina Operasi Tulang Belakang Imbas Skoliosis, Tingginya Bertambah 5 Sentimeter
Dokter harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia pasien, kondisi kesehatan secara keseluruhan, serta tingkat keparahan masalah tulang belakang yang dialami.