PMM, Kapan Pelaksanaan Asesmen Otentik dalam Pembelajaran PJOK Dapat Dilakukan?
Berikut contoh jawaban pertanyaan PMM, kapan pelaksanaan asesmen otentik dalam pembelajaran PJOK dapat dilakukan?
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Febri Prasetyo
Indikator yang dinilai: Kemampuan untuk menganalisis pengalaman, memahami konsep kebugaran, dan menerapkan teori ke dalam praktik.
5. Evaluasi Akhir (Post-Assessment)
Pelaksanaan asesmen otentik juga bisa dilakukan pada sesi akhir pembelajaran atau setelah latihan.
Contoh: Mengadakan pertandingan atau simulasi kompetisi olahraga, di mana keterampilan yang telah diajarkan selama pembelajaran dievaluasi secara langsung dalam situasi yang sesungguhnya.
Indikator yang dinilai: Penerapan keterampilan olahraga, pemahaman tentang aturan permainan, serta pengelolaan emosi dan kerja sama dalam situasi yang menantang.
7. Asesmen dalam Pembelajaran Teori
Meskipun pembelajaran PJOK berfokus pada praktik fisik, komponen teori seperti pengetahuan tentang gizi, kebugaran, anatomi tubuh, atau psikologi olahraga juga penting.
Asesmen otentik bisa dilakukan dengan meminta siswa menerapkan konsep-konsep teori yang dipelajari dalam situasi dunia nyata.
Contoh: Siswa diberi tugas untuk merancang jadwal latihan kebugaran berdasarkan prinsip fisiologi tubuh dan menyusun rencana diet yang sehat berdasarkan pengetahuan tentang gizi.
Indikator yang dinilai: Penerapan pengetahuan teori dalam situasi nyata, misalnya perencanaan kebugaran, analisis kondisi fisik diri, atau pemahaman tentang pentingnya gaya hidup sehat.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)