Ini Cara Nicke Jadi Salah Satu Perempuan Berpengaruh di Dunia Saat Pandemi
Kegigihannya dalam menakhodai kapal besar Pertamina melalui triple shock akibat pandemi COVID-19 berbuah manis.
Editor: Content Writer
Keenam, Effisiensi biaya operasional (operating expenses/opex) untuk semua Pertamina Group sebesar 30 persen dan belanja modal (capital expenditure/capex) hampir 25 persen, dengan tetap meningkatkan produktifitas.
Walapun biaya dipangkas, namun hingga semester 1 / 2020, produksi minyak dan gas bumi Pertamina Group baik untuk aset domestik maupun internasional masih mencapai 99 persen atau 884,1 MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari).
“Dengan kondisi force major seperti saat ini, hampir seluruh perusahaan migas dunia mengalami kinerja negatif. Meski kondisi sulit, pada Juni 2020, Pertamina tetap menyetor Rp181,5 triliun kepada negara sebagai hasil kinerja 2019,” ujarnya.
Ketujuh, di tengah pandemi, Nicke bersikap terbuka untuk bersinergi dengan pihak lain mengembangkan berbagai program strategis Pertamina.
Pandemi tidak menyurutkan langkah untuk melakukan pengembangan usaha. Pertamina bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri membangun Pertashop (SPBU mini) di seluruh desa di Indonesia. Pandemi pun mendapatkan kita semua tentang pentingnya kemandirian dalam industri farmasi nasional. Untuk itu, Pertamina bersinergi dengan Kimia Farma mengembangkan produk petrokimia untuk bahkan baku obat-obatan. Dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Pupuk Kujang, Pertamina sepakat membangun pabrik katalis nasional pertama di Indonesia. Bahkan Pertamina tetap mendukung program Pemerintah dalam pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada pengerjaan proyek-proyek yang sedang dijalankan melalui sinergi dengan tiga BUMN, yaitu PT Krakatau Steel, PT Pindad (Persero), PT Barata Indonesia (Persero) serta enam perusahaan swasta nasional. Dalam tiga tahun terakhir, TKDN Pertamina terus meningkat rata-rata mencapai hampir 50 persen sebagai bukti nyata Pertamina turut serta menggerakkan perindustrian dan perekonomian nasional.
Kedelapan, Nicke memimpin restrukturisasi Pertamina sebagai holding migas.
Nicke menegaskan, transformasi ini merupakan langkah strategis yang akan tercatat dalam sejarah Pertamina, karena merupakan inisiatif yang dilakukan untuk beradaptasi dengan perubahan ke depan, bergerak lebih lincah, cepat serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif sehingga menunjang Pertamina menjadi perusahan global energi terdepan dengan nilai pasar $100 billion.
Kesembilan, Nicke berhasil berkontribusi aktif dalam penurunan import serta penyediaan energi yang lebih bersih untuk masyarakat melalui program B30 lebih cepat dari target yang ditetapkan Pemerintah.
Program Biodiesel B30 telah dijalankan sejak November 2019. Untuk menekan Current Account Deficit, Pertamina terus berupaya mengoptimalkan sumber daya lokal yang besar, seperti sawit, untuk menjadi energi. Pertamina pun konsisten menjalankan road map bioenergi. Nicke juga memimpin uji coba green gasoline di Plaju. Bahkan tiga bulan lalu, Pertamina sukses menghasilkan produk green diesel (D-100) mencapai 1.000 barel per hari di kilang Dumai. Selain itu, karena Indonesia memiliki cadangan batubara yang besar, Pertamina melakukan upaya coal gassification menjadi DME yang akan digunakan sebagai substitusi LPG sehingga mengurangi impor dan membantu mengurangi defisit neraca perdagangan nasional. Di tengah pandemi yang berlangsung di tahu 2020 ini, Pertamina juga tergabung dalam konsorsium BUMN mengembangkan Industri baterai sebagai energi masa depan dalam menjawab tantangan penetrasi Electric Vehicles (EV) di masa depan. Nicke yakin untuk terus melakukan investasi pengembangan energi untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan secara jangka panjang, termasuk memperkuat dan merealisasikan upaya transisi energi ke arah energi baru terbarukan.
Kesepuluh, Konsisten meningkatkan transparansi dan menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance.
Sebagai BUMN yang menjalankan penugasan negara dan memberikan pelaksanaannya kepada masyarakat, sangat penting bagi Pertamina untuk menjaga penerapan GCG dalam kegiatan usahanya. Untuk memastikan hal tersebut, Pertamina melalukan kerja sama dengan berbagai lembaga terkait, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Kejaksaan Agung, dan Kepolisian RI. Bersama Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Nicke meluncurkan Piagam New Pertamina Clean untuk diterapkan di seluruh lini Pertamina Group dan mendorong penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) sesuai dengan ISO 37001:2016 di seluruh lini Pertamina Group. Selain itu, Nicke konsisten memprioritaskan penciptaan generasi pemimpin di Pertamina melalui berbagai program pengembangan human capital seperti catalyzer yang juga mendapatkan pengakuan internasional. Sebagai pimpinan tertinggi, ia juga menjadi role model yang kuat dalam transformasi budaya AKHLAK dan mendorong perwira Pertamina siap berlari mencapai target menjadi perusahaan energi dunia.
Tahun 2020, bukanlah tahun yang mudah bagi Pertamina, namun Nicke selalu berprinsip “dibalik segala kesulitan, selalu ada bright side, selalu ada opportunity untuk menjadi lebh baik”. Dengan prinsipnya tersebut Nicke konsisten menyebarkan energi positif kepada seluruh tim dan Perwira Pertamina untuk selalu melihat sisi positif dari segala peristiwa dan memberikan semangat dalam menghadapi segala tantangan. Masuknya Nicke kedalam jajaran most powerful women in the world bukanlah sebuah hasil akhir, melainkan sebuah proses yang memberikan harapan kepada Pertamina dan Negara bahwa kita dapat berkontribusi dan menjadi bagian penting dalam dunia internasional.