Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia vs Indonesia: Menanti El Clasico Melayu

Rivalitas Malaysia dengan Indonesia, selalu berlangsung panas. Tak hanya bersaing di sepakbola

Penulis: Deodatus Pradipto
zoom-in Malaysia vs Indonesia: Menanti El Clasico Melayu
net

TRIBUNNEWS.COM – Rivalitas Malaysia dengan Indonesia, selalu berlangsung panas. Tak hanya bersaing di sepakbola, tapi dua negara tetangga ini juga terlibat persaingan di segala aspek kehidupan mulai ekonomi, sosial, dan budaya.

Pertarungan dua negara serumpun ini selalu berlangsung dalam atmosfer panas dan menegangkan. Karena itu, duel Malaysia versus Indonesia disebut-sebut sebagai "El Clasico Melayu".

El Clasico Melayu edisi ke-65 pada partai terakhir penyisihan Grup B Piala AFF 2012 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (1/12/2012) malam, pun dipastikan berlangsung panas. Apalagi laga ini akan menjadi penentuan untuk lolos ke babak semifinal.

Indonesia yang sementara memimpin klasemen Grup B dengan empat poin, hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos. Namun Pasukan Garuda tetap menargetkan kemenangan untuk memastikan posisi juara grup.

Sementara itu tekanan berat dipikul Malaysia. Tuan rumah harus menang untuk merebut tiket ke babak empat besar. Jika gagal, sang juara bertahan harus mengucapkan selamat tinggal.

"Meskipun kami sudah mendapatkan empat angka, kami tidak akan meremehkan mereka. Posisi kami belum aman dan apalagi pertandingan ini pertandingan yang sangat bergengsi," ujar bintang Timnas Indonesia, Andik Vermansyah, kepada Tribun usai latihan di Lapangan Institut Penilaian Negara, Selangor, Malaysia, Jumat (30/11/2012).

Pemain Persebaya tersebut juga menyebut skuad Garuda tidak akan terlalu memusingkan tekanan yang diberikan oleh suporter tuan rumah. "Tidak masalah, di Indonesia sudah banyak yang seperti itu," tutur penentu kemenangan atas Singapura itu.

Berita Rekomendasi

Sosok Andik, yang mungil dan mirip Si Unyil, akan menjadi pusat perhatian dalam duel El Clasico Melayu kali ini. Penampilannya yang gemilang melawan Laos dan Singapura bakal mendapat perhatian dari kubu Malaysia.

Sementara di kubu Malaysia, sosok yang bakal menyita perhatian adalah Mohd Safee Mohd Sali atau populer dengan nama Safee Sali. Dua tahun lalu, Safee Sali menjadi teror yang menakutkan bagi tim nasional Indonesia.

Safee tentu akan kembali menjadi momok yang menakutkan bagi pertahanan Indonesia yang sudah dipastikan tidak bisa memainkan Wahyu Wijiastanto karena menjalani sanksi akumulasi kartu kuning.

Pemain gempal ini paham betul kelemahan pertahanan Indonesia karena saat ini dia berstatus sebagai pemain Arema Indonesia. Musim sebelumnya, 2011/12, Safee bermain untuk Pelita Jaya.

Namun, hal yang membuat pria 28 tahun tersebut layak menjadi momok bagi Indonesia adalah profesionalismenya. Tidak banyak yang tahu jika Safee memiliki darah Jawa. Namun, ia dilahirkan dan dibesarkan di Malaysia.


"Saya berdarah Jawa dan tidak ada perasaan khusus saat laga nanti. Saya memang asli Malaysia, warga negara Malaysia, dan dari kecil sudah berada di sini. Keturunan itu memang sudah ada dari jaman dulu, dari jaman nenek moyang saya. Tapi, saya tetap sebagai warga negara Malaysia akan mempertahankan skuad Harimau Malaya," ujar penyerang terbaik Malaysia tersebut.

Striker kelahiran Serawak ini menjelaskan Malaysia harus tampil maksimal dalam laga yang bergengsi nanti. "Ini adalah misi hidup mati, mau tidak mau kami harus menang atas Indonesia," kata top scorer Piala AFF 2010 ini.

Dalam sejarah pertemuannya, kedua negara tetangga ini sudah terlibat bentrok 64 kali. Indonesia unggul dengan catatan 29 kemenangan, 15 imbang, 20 kali kalah. Khusus di Piala AFF, Tim Garuda juga lebih perkasa dengan empat kemenangan dan tiga kali kalah dari tujuh pertemuan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas