Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejumlah Penyelenggara Pilkada 2020 Positif Covid-19, Wacana Penundaan Pilkada Kembali Menguat

Daftar penyelenggara maupun pengawas Pilkada Serentak 2020 yang terpapar virus corona (Covid-19 kembali bertambah.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Sejumlah Penyelenggara Pilkada 2020 Positif Covid-19, Wacana Penundaan Pilkada Kembali Menguat
Istimewa
Mendagri Tito Karnavian (kiri) dan ketua KPU RI Arif Budiman (kanan) berfoto setelah melaksanakan pertemuan persiapan Pilkada Serentak 2020 di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis sore (30/7/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Daftar penyelenggara maupun pengawas Pilkada Serentak 2020 yang terpapar virus corona (Covid-19 kembali bertambah.

Akibatnya, wacana agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 ditunda kembali menguat.

Satu di antara lembaga yang mendorong ditundanya Pilkada ialah Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Agustyati mengatakan, pilkada 2020 ini perlu ditunda guna menekan penyebaran Covid-19.

"Kami pun sebetulnya memang sudah mengusulkan Pilkada ini ditunda lagi."

"Supaya tidak semakin menambah penularan (virus corona)," kata Khoirunnisa kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).

Direktur Eksekutif Centre for Electoral Reform (Cetro) Hadar Nafis Gumay (tengah) didampingi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan (kiri) dan Deputi Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Agustyati (kanan) menyampaikan pandangan dalam diskusi terkait tahapan Pemilu 2019 di Gedung KPU,  JalaJakarta, Jumat (4/8). Diskusi mengupas berbagai persoalan terkait Undang-Undang Pemilu yang baru disahkan oleh DPR.  (Warta Kota/Henry Lopulalan)
Direktur Eksekutif Centre for Electoral Reform (Cetro) Hadar Nafis Gumay (tengah) didampingi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan (kiri) dan Deputi Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Agustyati (kanan) menyampaikan pandangan dalam diskusi terkait tahapan Pemilu 2019 di Gedung KPU, JalaJakarta, Jumat (4/8). Diskusi mengupas berbagai persoalan terkait Undang-Undang Pemilu yang baru disahkan oleh DPR. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Baca: Ketua KPU Positif Covid-19, Koordinasi Terkait Pilkada 2020 Dipastikan Tetap Berjalan Sesuai Rencana

Khoirunnisa mengatakan, semakin banyak penyelenggara pemilu yang positif Covid-19, kekhawatiran akan penularan virus corona di antara penyelenggara kian besar.

Berita Rekomendasi

Apalagi, di saat bersamaan penyelenggara tak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang mencukupi.

Pihaknya pun sudah menyarankan sejak awal, idealnya Pilkada memang tak digelar di situasi pandemi.

Sebab, bagaimana pun protokol kesehatan dirancang, Pilkada tetap memaksa orang-orang untuk bertemu.

Padahal, hal itu berpotensi menyebarkan virus.

SIMULASI PEMUNGUTAN SUARA - KPU Kota Tangerang Selatan, menggelar simulasi pemungutan suara pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan, di lapangan PTPN VIII, Serpong, Sabtu (12/9/2020). Simulasi dilakukan di TPS 18 dan diikuti 419 orang pemilih dari Kelurahan Cilenggang, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini disaksikan langsung Ketua KPU Pusat, Arief Budiman dan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pilkada Kota Tangerang Selatan akan digelar pada 9 Desember mendatang. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
SIMULASI PEMUNGUTAN SUARA - KPU Kota Tangerang Selatan, menggelar simulasi pemungutan suara pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan, di lapangan PTPN VIII, Serpong, Sabtu (12/9/2020). Simulasi dilakukan di TPS 18 dan diikuti 419 orang pemilih dari Kelurahan Cilenggang, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini disaksikan langsung Ketua KPU Pusat, Arief Budiman dan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pilkada Kota Tangerang Selatan akan digelar pada 9 Desember mendatang. (WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Baca: Poin-Poin yang Disampaikan Bamsoet Mengenai Pilkada dan Penanganan COVID-19

"Sebetulnya situasi Pilkada 'enggak kawin' dengan situasi pandemi."

"Tahapan pilkada itu kan tahapan yang orang ketemu, berkumpul, sementara pandemi kan tidak seperti itu."

"Harus jaga jarak, harus lebih banyak di rumah," tutur Khoirunnisa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas