Ketika Kata 'Nyawiji' Jadi Rebutan Dua Paslon di Wonogiri, Saling Klaim Hingga Berpotensi ke Bawaslu
Belum ada kesepakatan mengenai penggunaan slogan, meskipun KPU sudah memfasilitasi. Kemungkinan permasalahan ini akan dibawa ke ranah sengketa.
Editor: Dewi Agustina
Meski tidak ada deklarasi damai, Toto berharap kedua paslon tetap bisa menjalankan kampanye sesuai dengan peraturan.
"Saya yakin beliau itu orang-orang terbaik dan Wonogiri pasti punya kedewasaan politik dan budaya dan bersosial masyarakat," kata Toto.
Tanggapan Bawaslu
Sementara itu Ketua Bawaslu Wonogiri Ali Mahbub menilai tidak adanya deklarasi damai bukanlah sebuah pelanggaran.
Menurutnya, KPU sudah melaksanakan kegiatan itu meskipun akhirnya gagal karena dinamika lapangan.
"Kalau terjadi dinamika seperti itu, di luar perkiraan KPU. Secara aturan meski tidak ada penandatanganan deklarasi, KPU tidak melanggar," ungkap Ali.
Baca: Daftar Harta Kekayaan 5 Artis yang Maju Pilkada 2020, Sahrul Gunawan Terkaya, Adly Fairuz Rp 8,5 M
Lagi pula, kata Ali, deklarasi damai bukanlah sebuah tahapan yang harus dilalui.
Deklarasi damai dilakukan sebagai simbol bahwa kedua paslon berkomitmen untuk menjaga pelaksanaan pilkada tetap damai.
Ali menambahkan, masalah itu bisa masuk ke ranah sengketa jika nantinya KPU menetapkannya dalam sebuah keputusan atau berita acara. (Kompas.com/Muhlis Al Alawi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Dua Paslon di Wonogiri Berebut Kata "Nyawiji" untuk Slogan Mereka"