Pakar Tekankan Pentingnya Netralitas Aparat di Sentra Gakkumdu
saat-saat menjelang pencoblosan menjadi hal yang paling rawan untuk diantisipasi dan diawasi bersama
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang pilkada serentak yang tinggal menunggu hitungan hari, Kejagung terus konsisten aktif di Sentra Gakkumdu bersama dengan jajaran lainnya.
Sentra Gakkumdu adalah gabungan kerja antara Bawaslu, Kejagung, dan Polri dalam rangka menangani pelanggaran-pelanggaran pemilu.
Pakar Hukum Tata Negara Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf mendukung langkah Kejaksaan Agung yang tegas kepada jajarannya di Kejaksaan agar bersikap netral dalam mengawal pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.\
Baca juga: Panduan dan Tata Cara Lengkap Mencoblos di Pilkada Serentak, Rabu 9 Desember 2020
Menurutnya, saat-saat menjelang pencoblosan menjadi hal yang paling rawan untuk diantisipasi dan diawasi bersama untuk memastikan tidak ada pelanggaran dan pilkada dapat berjalan lancar.
“Memang saat inilah yang paling rawan itu saat-saat menjelang pencoblosan, jadi memang memerlukan sebuah antisipasi, kecermatan, mau bisa agak sedikit capek, sedikit bergerak untuk bisa memastikan bahwa akhir-akhir waktu menjelang pencoblosan itu harus diantisipasi adanya gerakan-gerakan lain," kata Asep kepada wartawan, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Pilkada Serentak 9 Desember 2020, Simak Aturan Mencoblos di TPS saat Pandemi Covid-19
Menurutnya, untuk mengantisipasi gerakan seperti money politic, penyebaran berita hoax untuk menjatuhkan lawan, pendayagunaan birokrasi, jajaran Kejaksaan Agung dan yang terlibat di Gakkumdu harus kompak atau solid melaksanakan tugasnya.
“Pertama adalah pastikan bahwa Gakkum itu solid, tidak ada anggota Gakkum yang macam-macam, main mata dengan para calon, dengan penyelenggara dengan peserta maupun dengan yang lainya, pastikan dia solid kalau solid aman dia, efektif dia akan mengawasi,” ucap Asep.
Lanjut Asep, jika di lapangan terjadi sekecil apapun pelanggaran, harus segera dilakukan penindakan, jangan sampai diabaikan agar bisa memberikan efek jera kepada pihak lain yang akan melakukan pelanggaran.
“Kedua kalau ada pelanggaran peloporan, segera tindaklanjut supaya mereka yang macam-macam itu sedikit khawatir kalau mereka main lagi, artinya jangan menunda, jangan membiarkam ketika ada temuan apapun terhadap pelaksanaan pelangaran-pelanggaran itu,” ucapnya.
Baca juga: Kemendagri: Kedisiplinan Masyarakat Jadi Kunci Kesusksesan Pilkada
Asep mengatakan, yang perlu dilakukan Gakkumdu adalah membangun kesadaran masyarakat bersama supaya masyarakat pun ikut mengawasi pelaksanaan Pilkada ini seperti dari kalangan akademisi, para tokoh masyarakat, media masa, diajak serta untuk ikut mengawasi berbarengan dengan Sentra Gakkumdu.
“Tidak bisa main sendiri, tapi harus bergandengan tangan dengan berbagai pihak terutama dengan masyarakat dan media masa yang efektif untuk bisa membantu penegakan hukum ini,” ujarnya.
Selain itu, Asep juga menekankan pentingnya netralitas dari aparat penegak hukum yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu itu, agar tidak ikut mengarahkan atau membujuk pemilih untuk memilih salah satu calon.
“Penegakan hukum menurun kalau seandainya Gakkum itu mulai bermain mata dengan peserta, nah oleh karena itu pastikan diantara anggota gakkum itu benar-benar serius, Kejagung, Bawaslu, Kepolisian, atau pihak lain yang dilibatkan didalam pengawasan ini memang harus kompak,” katanya.