Rival Gibran Diterpa Isu Lakukan Ritual Khusus, Datangkan Saksi Dar Tegal Hingga Probolinggo
Dengan hasil negatif Covid-19, Ade mengatakan personel polisi siap mengamankan jalannya pemungutan suara Pilkada Solo 2020.
Editor: Hendra Gunawan
Nurul memastikan pasangan calon kepala daerah akan mendapat perlakuan sama ketika menjalani tahapan pencoblosan Pilkada Solo 2020.
Termasuk, Gibran yang merupakan putra Presiden Jokowi.
"Tidak ada perlakuan khusus," ucapnya.
TNI-Polri Mulai Jaga TPS
Sebanyak 750 personel mulai ditempatkan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada Solo 2020 hari ini, Selasa (8/12/2020).
Pasukan tersebut merupakan gabungan antara anggota TNI dan Polri.
Untuk memastikan kesiapan, personel dikumpulkan saat Apel Pergeseran Pasukan PAM TPS ini dilaksanakan di lapangan Parkir Stadion Manahan, Kota Solo pukul 07.00 WIB.
Pergeseran pasukan ini dalam rangka pengamanan tahap pemungutan dan penghitungan surat suara Pilkada Serentak Tahun 2021 di wilayah hukum Polresta Solo.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, setelah apel digelar diharapkan para anggota segera menuju ke TPS.
Pada Pilkada Solo 2020 ini ada total jumlah 1.231 TPS.
"Setelah ini langsung bergerak, bergeser dan kuasai informasi di TPS masing-masing," papar Kombes Pol Ade Safri saat sambutan kepada ratusan personel.
Pihaknya meminta agar semua petugas bisa mewujudkan Pilkada Solo yang aman sejuk, kondusif dan sehat.
"Karakteristik wilayah harus dikuasai," papar dia.
Pihaknya mengatakan, protokol kesehatan Covid-19 harus diterapkan, agar tidak muncul klaster Pilkada Solo.
"Hari ini langsung geser dan mulai identifikasi kerawanan di TPS masing-masing," jelas dia.
Saksi Bajo dari Luar
Polisi memprediksi 2.500 saksi tim pemenangan Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo) bakal datang ke Solo.
Mereka berasal dari luar Kota Solo, mulai dari Magetan, Madiun, Ngawi, Probolinggo, Tegal, Rembang, dan Kudus.
Para saksi tim pemenangan Bajo rencananya menggunakan bus ataupun sepeda motor roda dua sehari sebelum pemungutan suara atau 8 Desember 2020.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan prediksi tersebut didapatkan dari hasil monitoring kepolisian.
"Saksi - saksi pasangan calon akan menempati beberapa hotel," kata Ade, Minggu (6/12/2020).
Ade mengimbau para saksi yang datang dari luar Kota Solo, termasuk dari pasangan Bajo sudah menjalani uji rapid test.
"KPU sudah secara tegas menegaskan kepada pasangan calon, baik nomor urut satu dan dua untuk melengkapi para saksi dengan hasil rapid test," ujarnya.
Meski sudah dilengkapi hasil rapid test, Ade tetap akan memantau para saksi yang tiba di Kota Solo.
Pemantauan dilakukan supaya tidak ada kerumunan massa sebelum dan sesudah tahapan pemungutan suara Pilkada Solo 2020.
"Kita monitoring kerumunan supaya tidak terjadi penyebaran virus Covid-19 secara masif," ucap Ade.
Tim Pengurai Kerumunan
Polresta Solo membuat tim khusus untuk pengamanan Pilkada Solo 2020, pada 9 Desember 2020 mendatang.
Tim tersebut dinamai 'Pengurai Kerumunan' yang beranggotakan 200 personel yang terdiri dari kepolisian, TNI maupun Satpol PP.
Menurut Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, salah satu tugas tim pengurai kerumunan itu bakal membubarkan warga yang nekat bergerombol.
Nantinya, 200 personel tersebut bakal tersebar di masing masing Kecamatan di Kota Solo.
"Kita akan bentuk lima tim pengurai kerumunan, dimana masing- masing tim akan mengcover setiap kecamatan di Kota Surakarta," ucapnya, Minggu (6/12/2020).
"Dimana tiap-tiap tim akan dipimpin oleh Ka tim berpangkat perwira yang diambil dari masing - masing polsek," jelasnya.
Mereka akan bertugas melakukan monitoring dan berpatroli ditempat-tempat rawan, atau lokasi yang dijadikan masyarakat untuk berkerumun.
"Tugas tim ini adalah memonitor secara mobilling adanya kerumunan yang terjadi selama tahapan pungut suara berlangsung, baik di lingkungan sekitar TPS maupun di ruang-ruang publik kota Surakarta," jrelasnya.
"Apabila ditemukan adanya kerumunan, maka tugas Tim ini adalah membubarkan atau mengurai kerumunan tersebut, karena kerumunan massa sangat rentan terhadap penyebaran virus covid-19 secara masif," terangnya.
Tim Pengurai Kerumunan sendiri bakal dioperasionalkan saat pencoblosan, yakni tepat ditanggal 9 Desember 2020.
Tak hanya berjaga, mereka akan berkeliling di masing masing TPS untuk mengecek ada tidaknya kerumunan.
Selain itu, jalanan di Kota Solo tak luput dari pengawasan Tim Pengurai Kerumunan.
"Kita berharap dalam satu visi yang sama untuk sama- sama dan bekerjasama dalam mewujudkan Pilkada solo sebagai role model kepatuhan dalam penerapan prokes di pelaksanaan Pilkada serentak ini," ucap nya.
"Sekaligus bersama-sama serta bekerjasama dalam mewujudkan Pilkada Solo yang aman, damai, sejuk dan tentunya harus sehat," tandasnya.
Rapid Test
Sebanyak 411 personel polisi pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada Solo 2020 telah menjalani uji rapid test antigen.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan uji tersebut dilakukan dalam tiga tahap.
Uji rapid test antigen didapati 411 personel polisi dinyatakan non reaktif dan negatif Covid-19.
"Terhadap 411 personel kepolisian yang ditugaskan dalam TPS, Polresta Solo sudah melaksanakan rapid tes swab antigen selama tiga tahap kemarin," kata Ade, Minggu (6/12/2020).
"Sebanyak 411 personel tersebut semua non reaktif / negatif," tambahnya.
Dengan hasil negatif Covid-19, Ade mengatakan personel polisi siap mengamankan jalannya pemungutan suara Pilkada Solo 2020.
"Siap mengamankan jalannya Kota Solo, dan kita menjamin kondisi semua personel sehat semua," ucapnya.
Selain itu, Ade mengungkapkan sebanyak 750 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan mengamankan tahapan pemungutan suara Pilkada Solo 2020.
Selain itu, Polresta Solo juga membentuk tim pengurai kerumunan yang di tiap TPS.
"Tugasnya memburu, memonitoring, membubarkan serta mengurai kerumunan yang diprediksi terjadi di lingkungan TPS," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Rival Gibran Bajo Diterpa Isu Miring, Ada Ritual Khusus Sebelum Coblosan Pilkada : Itu Tidak Benar