Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Tantangan yang Dihadapi Paslon Terpilih di Pilkada 2020? Ini Penjelasan Sosiolog UNS

Rezza Akbar, menyampaikan tantangan yang dihadapi pasangan calon (paslon) terpilih di Pilkada Serentak 2020.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Apa Tantangan yang Dihadapi Paslon Terpilih di Pilkada 2020? Ini Penjelasan Sosiolog UNS
KOMPAS.com/MARKUS YUWONO
Ilustrasi pencoblosan. Rezza Akbar, menyampaikan tantangan yang dihadapi pasangan calon (paslon) terpilih di Pilkada Serentak 2020. 

Sosiolog UNS ini lalu menyampaikan harapannya untuk proses pemilihan umum di Indonesia ke depannya.

Ia berharap, masyarakat lebih sadar dan kritis terkait politik di Indonesia.

"Saya pribadi berharap ada kesadaran politik dari masyarakat untuk kritis."

"Masyarakat harus mengalami fase transformasi dari yang tradisional menjadi lebih modern, dengan logika yang menunjukkan mereka punya kritisi yang lebih pada politik yang dijalankan," ujarnya.

rezza 2
Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rezza Akbar dalam program Panggung Demokrasi di YouTube Tribunnews.com, Rabu (16/12/2020).

Kesadaran masyarakat diperlukan untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan di pemerintahan.

"Bisa dihindari sejak awal ketika masyarakat tidak melakukan kontrol yang sepatutnya tentang bagaimana negara dijalankan."

"Alih-alih menunggu korban jatuh dan penyimpangan, seharusnya hal-hal itu tidak terjadi kalau masyarakat dari awal punya kesadaran kritis," ungkap Rezza.

Berita Rekomendasi

"Dengan kata lain, jangan-jangan terkait yang dijalankan negara dalam pemerintahan, bisa jadi kita tidak pernah sepeduli itu pada politik."

"Sehingga kita tidak memberikan pengawasan, yang akhirnya negara punya penyimpangan-penyimpangan," lanjut dia.

Baca juga: DPP Golkar Diminta Sikapi Kekalahan Kader di Pilkada Indramayu

Baca juga: PDIP Sambut Pencapaian di Pilkada Maluku dan Maluku Utara

Ia menambahkan, masyarakat punya tanggung jawab untuk mengawasi roda pemerintahan.

"Masyarakat juga punya porsinya sendiri dalam bentuk tanggung jawab kenapa hal itu terjadi."

"Untuk menghindari hal itu, kesadaran berpolitik secara kritis memang harus ditumbuhkan."

"Sehingga masyarakat bisa menilai, mengawasi pemerintahan, sehingga tidak terjadi penyimpangan dan semacamnya," imbuh dia.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas