Diduga Gunakan Teknik Propaganda Ala Rusia, Ini Jawaban Timses Prabowo-Sandi
"Bagaimana ceritanya kami yang jadi korban hoax justru kami yang gunakan itu," ujar Andre saat dihubungi, Jumat, (5/10/2018).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Arsul berharap polisi bisa mengungkap kemungkinan adanya penerapan teknik propaganda "firehose of the falsehood". Propaganda ala Rusia tersebut berjalan dengan cara melakukan kebohongan-kebohongan nyata (obvius lies) guna membangun ketakutan publik.
"Tujuannya mendapatkan keuntungan posisi politik sekaligus menjatuhkan posisi politik lawannya yang dilakukan lebih dari satu kali atau secara terus menerus (repetitive action)," katanya.
Adanya dugaan penerapan teknik propaganda tersebut menurut Arsul bukan tanpa alasan. Beredarnya kabar palsu tersebut pernah terjadi pada kasus Neno Warisman.
"Sebelumnya dikembangkan pemberitaan tentang pembakaran mobil Neno Warisman yg setelah diselidiki ternyata bukan dibakar oleh orang lain tapi terjadi korsletting pada mobilnya," katanya.
Teknik propaganda tersebut menurut Arsul biasanya juga disertai "playing victim" dengan menimbulkan kesan pada publik bahwa pelaku pembuat kabar palsu adalah korban yang teraniaya oleh kelompok penguasa. teknik tersebut merupakan pengembangan dari hoaks dan ujaran kebencian.
"Jika kita ingin memerangi hoax dan ujaran kebencian maka penyelidikan untuk membongkar teknik propaganda diatas perlu dilakukan," pungkasnya.