Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Debat Capres Harus Jadi Momentum Kembalinya Esensi Kampanye

Arif Susanto mengatakan, debat perdana capres pada 17 Januari 2019, harus menjadi momentum untuk mengembalikan esensi kampanye yang sesungguhnya.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengamat: Debat Capres Harus Jadi Momentum Kembalinya Esensi Kampanye
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Sebar Hoaks Jelang Debat: Siapa Untung, Siapa Buntung?' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto mengatakan, debat perdana capres pada 17 Januari 2019, harus menjadi momentum untuk mengembalikan esensi kampanye yang sesungguhnya.

Hal itu mengingat selama periode kampanye kurang lebih 4 bulan ini, diisi dengan saling serang dan memunculkan hoaks untuk menyerang lawan politik.

Jauh dari esensi kampanye sesungguhnya dengan memunculkan gagasan serta ide-ide dalam menyelesaikan masalah bangsa.

Baca: Link Live Streaming Debat Perdana Pilpres 2019, Kamis 17 Januari 2019 Jam 19.00 WIB, Tonton via HP

"Debat ini menjadi momentum pasangan kandidat bukan hanya untuk mengukur kapabilitas mereka tetapi untuk mengbalikan esensi kampanye sebagai bagian dari bukan hanya sosialisasi visi misi maupun pemaparan program tetapi menjadi pendidikan politik," kata Arif Susanto saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Sebar Hoaks Jelang Debat: Siapa Untung, Siapa Buntung?' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Arif menyebut, momentum kembalinya esensi kampanye sangat penting bagi pendidikan politik masyarakat.

Jika kedua kandidat capres-cawapres berhasil mengembalikan esensi kampanye, kata Arif, publik akan menilai bahwa kedua kandidat paslon telah melakukan perbaikan demokrasi di Indonesia.

BERITA TERKAIT

"sekarang kita masih punya separuh dari waktu yang ada untuk kampanye saya kira kalau dua pasang kandidat ini mau dicatat oleh sejarah bukan hanya untuk perbaikan kualitas pemilu tapi juga bagi konsolidasi demokrasi yang sekarang saatnya untuk melakukan perubahan," jelas Arif.

Untuk itu, ia menekankan bahwa kedua kandidat capres harus bisa memunculkan tampilan dengab adu argumen yang baik bagi pendidikan politik masyarakat.

"Bagaimana debat besok jadi ajang adu argumentasi bukan adu insinuasi," pukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas