Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Temukan Kesamaan Visi Syiar Kebangsaan KH Mahfudz Syaubari dengan Konsep Perjuangannya

Syi'ir Kebangsaan tersebut ditulis Kyai Mahfudz tahun 2014 lalu dalam dua bahasa berbeda: bahasa Arab dan bahasa Indonesia.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Prabowo Temukan Kesamaan Visi Syiar Kebangsaan KH Mahfudz Syaubari dengan Konsep Perjuangannya
HANDOUT
Calon Presiden Prabowo Subianto saat bersilaturahim bersama ulama Jawa Timur di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah di Pacet, Mojokerto, asuhan KH Mahfudz Syaubari, Sabtu (23/2/2019) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Pengasuh Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Mojokerto, KH Mahfudz Syaubari mengumandangkan Syi'ir Kebangsaan di depan Calon Presiden Prabowo Subianto saat Prabowo bersilahturahim bersama para ulama Jawa Timur dan tokoh cendekiawan di pondok pesantren ini di Kecamatan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (23/2/2019) malam.

Syi'ir Kebangsaan tersebut ditulis Kyai Mahfudz tahun 2014 lalu dalam dua bahasa berbeda: bahasa Arab dan bahasa Indonesia.

Syi'ir Kebangsaan tersebut Kyai Mahfudz  tulis untuk menguatkan semangat dan nilai nasionalisme seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang pangkat dan jabatan dengan berpedoman pada petunjuk dari Allah SWT, Tuhan yang maha esa.

"Dalam negeri kaya yang kita cintai, cinta Tanah Air harus mengembangkan kekayaan alam di berbagai bidang. Berdiri sendiri dan mempertahankan daulat kebangsaan dan kenegaraan.

Lautan kita luas dalam nan lepas ayo dijaga biar tidak terampas. Subur tanahnya macam-macam isinya, ayo dikelola jangan sia-sia. Pancasila asas bangsa bernegara, UUD 45 pijakan kita. NKRI wajib kita pertahankan, sumpah pemuda tuk tekad perjuangan.

Bhineka Tunggal Ika persaudaraan, saling hormat menjaga hak kewajiban.

Bersama-sama menggapai cita-cita sebagai bangsa adil makmur sentosa,"

BERITA TERKAIT

Demikian Kyai Mahfudz dalam penggalan kalimat Syi'ir Kebangsaan yang dia bacakan di depan Prabowo.

Baca: Diselubungi Kain Hitam, Renault Pastikan Boyong MPV 7-Seater Calon Penantang Xpander dan Avanza

Dalam sambutan balasannya, Prabowo Subianto mengungkapkan dirinya sangat terkesan atas isi dan makna dari Syi'ir Kebangsaan tersebut.

Prabowo menilai isi Syi'ir Kebangsaan karya Kyai Mahfudz memiliki kesamaan dengan visi dan misinya untuk membangun dan mengembalikan kedaulatan bangsa Indonesia.

"Saya sangat terkesan waktu tadi Syi'ir dibacakan. Saya ikut bersama ketika Syi'ir kebangsaan dikumandangkan," kata Prabowo.

"Saya sangat terharu karena ini dibuat lima tahun yang lalu, kalau dengar ini, dan tanpa koordinasi pak, saya sebelumnya belum pernah terima ini, belum pernah dikasih ini, belum pernah mendengar Syi'ir kebangsaan ini. Tapi kalo dengar pidato kebangsaan saya saat di Jakarta Convention Center beberapa waktu lalu, saya kira itu hampir 90 persen ada di Syi'ir ini," lanjut Prabowo lagi.

Calon Presiden Prabowo Subianto 4
Calon Presiden Prabowo Subianto saat bersilaturahim bersama ulama Jawa Timur di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah di Pacet, Mojokerto, asuhan KH Mahfudz Syaubari, Sabtu (23/2/2019) malam.

"Nampaknya sudah ada yang atur. Jadi syi'ir nya dibuat di sini lima tahun lalu, Tidak tahu pakai frekuensi apa tapi masuk ke hati dan kalbu saya pak Kyai. Ini luar biasa," imbuh Prabowo.

Prabowo yang maju di Pilpres 2019 berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan, dengan pemaknaan dan penghayatan Ssyi'ir Kebangsaan ini maka semua usaha yang ingin memecah belah umat beragama dan menggambarkan Islam itu radikal, dan islam itu tidak nasionalis bisa dipatahkan.

Sebaliknya isi Syiar Kebangsaan ini menambah semangat nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca: Di Ponpes Riyadlul Jannah Mojokerto, Prabowo Temui Kades yang Dipenjara 2 Bulan Karena Mendukungnya

"Gerakan Islam, tokoh-tokoh Islam ratusan tahun selalu membela rakyat, selalu membela kedaulatan, selalu melawan penjajah di mana-mana. Bahkan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan itu bisa dikatakan mereka sulit dipisahkan dari Kyai dan ulama," kata Prabowo.

Demikian juga dengan perang kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, Prabowo menyatakan meski pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI dilakukan di Jakarta, ujian mempertahankan kemerdekaan yang diraih paling heroik justru terjadi di Kota Surabaya pada 10 November 1945.

"Dan di situ itu peran dari para ulama sungguh sangat besar. Dengan resolusi jihad yang dikeluarkan oleh para ulama Nahdlatul Ulama membangkitkan perlawanan rakyat. Jadi, saya berterima kasih. malam ini menjadi pencerahan bagi saya. Malam ini membangkitkan dan memperkokoh keyakinan saya memberi energi kepada saya," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas