Ma'ruf Amin Legawa Jika Ditolak di Basis Prabowo-Sandi Asal Santun
Pemungutan suara untuk menentukan sosok orang nomor satu dan dua di Indonesia semakin dekat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MADINA -- Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin tak masalah jika ditolak di wilayah dengan basis pemilih pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pemungutan suara untuk menentukan sosok orang nomor satu dan dua di Indonesia semakin dekat.
Rebut-merebut suara pemilih semakin ketat. Masing-masing kandidat memiliki strategi tertentu untuk meningkatkan dan mengamankan suara mereka di Pemilihan Presiden 2019.
Ma'ruf memilih bergerak dengan lugas untuk meraih simpati masyarakat jelang pencoblosan. Yakni, dengan menyentuh seluruh masyarakat Indonesia dari pelbagai lapisan dan golongan.
Namun, juga mengawasi titik-titik mana saja yang elektabilitas dari pasangan calon presiden nomor urut 01 masih kalah dari Prabowo-Sandi.
"Kita lebih baik bermain lugas, tidak kepada daerah-daerah tertentu. Kita melakukan serangan ke seluruh wilayah, secara luas. Makanya mengawasi, memperketat, daerah-daerah yang elektabilitasnya belum baik," ujar Ma'ruf di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Senin (11/3/2019).
Baca: RSKO Ungkap Alasan Hasil Tes Urine Andi Arief Negatif Mengandung Narkotika
Tak dipungkiri oleh Ma'ruf, bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf kerap diterpa isu-isu negatif. Bahkan, mengarah ke fitnah hingga berita bohong atau hoaks. Demi menepis isu miring, ucap Ma'ruf, perlu kerja ekstra dari tim kampanye, relawan, dan para partai politik pendukung.
"Tentu akan kita perkuat. Dalam rangka mengamankan, langkah-langkah deffence (bertahan) terhadap daerah-daerah yang dianggap basisnya calon," imbuh Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, kunjungan di sejumlah wilayah memang berpotensi ada penolakan. Utamanya, di wilayah dengan basis suara pemilih Prabowo-Sandi. Ma'ruf legawa jika mendapat penolakan dari kubu pesaing.
"Penolakan itu tidak masalah. Asal caranya santun. Tidak dengan cara yang kasar," kata Ma'ruf.
Ia berharap pesta demokrasi berjalan tanpa ada gesekan antar masyarakat. "Dengan tidak juga merusak gambar-gambar, pasang saja gambar sebanyak mungkin masing-masing. Tapi jangan gambar yang lain dirusakin. Itu tidak sehat. Saya kira begitu," ucapnya.