Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Survei Litbang Kompas, Peneliti LIPI: Mesin Parpol Koalisi Gagal Jadi Instrumen Pengumpul Suara

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Soal Survei Litbang Kompas, Peneliti LIPI: Mesin Parpol Koalisi Gagal Jadi Instrumen Pengumpul Suara
Tribunnews.com/Andri Malau
peneliti senior LIPI, Prof Dr Indria Samego 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego mengibaratkan Tim sukses pasangan nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin seperti pelari jarak jauh yang mulai kelelahan di gelanggang pilpres 2019.

Demikian disampaikannya melihat survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan, elektabilitas Jokowi - Maruf Amin berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo - Sandiaga Uno 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia.

"Gelagat penyempitan jarak itu terlihat akhir-akhir ini. Timses Paslon 01 ibarat pelari jarak jauh yang mulai kelelahan," ujar Indria Samego yang juga anggota Dewan Pakar The Habibie Center ini kepada Tribunnews.com, Rabu (20/3/2019).

Menurut dia, tren turunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin lebih disebabkan gagalnya mesin partai politik koalisi pendukung bekerja menghasilkan suara.

"Mesin parpol gagal diharapkan untuk menjadi instrumen pengumpul suara. Alasannya klise, mikirin kampanye sendiri dan minimnya logistik," kritik Indria Samego.

Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan, jarak elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, semakin tipis.

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.

Berita Rekomendasi

Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.

Baca: Selain Didukung Erwin Aksa, Sandiaga Mengaku Mendapat Masukan Aksa Mahmud

Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menuliskan, jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit, 11,8 persen.

Pada survei Litbang Kompas sebelumnya, Oktober 2018, perolehan suara keduanya masih berjarak 19,9 persen dengan keunggulan suara di pihak Jokowi-Ma'ruf.

Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52,6 persen, Prabowo-Sandiaga 32,7 persen, dan 14,7 responden menyatakan rahasia.

"Selama enam bulan, elektabilitas Jokowi-Amin turun 3,4 persen dan Prabowo-Sandi naik 4,7 persen," tulis Bambang.

Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa meski penurunan angka elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terlihat sedikit, tetapi memberikan pengaruh signifikan pada jarak keterpilihan.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas