Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TKN Menilai Pidato Kebangsaan di Surabaya Memperlihatkan Prabowo tidak Siap dengan Solusi

Ace Hasan Syadzily menilai pidato kebangsaan Prabowo Subianto involutif, mengulang-ngulang apa yang sudah pernah disampaikan.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
zoom-in TKN Menilai Pidato Kebangsaan di Surabaya Memperlihatkan Prabowo tidak Siap dengan Solusi
HANDOUT
Kemeriahan kampanye akbar terbuka Prabowo Subianto yang dihadiri ribuan massa dari warga Solo, Jawa Tengah, dan sekitarnya di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu (10/4/2019). 

Di antaranya terkait mengalirnya kekayaan Indonesia ke luar negeri.

Menurutnya, kekayaan Indonesia tidak tinggal di dalam negeri, maka pemerintah yang akan datang harus bisa menghentikan ini.

Dia kembali menyinggung pernyataan KPK bahwa penerimaan negara seharusnya Rp 4.000 Triliun. Namun yang masuk hanya Rp 2.000 triliun.

"Dari Rp 2.000 triliun, bocor lagi 40 persen. Berarti yang sampai ke rakyat hanya 1/3 kurang. Ini masalah, 2/3 bocor. Ini tantangan utama kita dan harus bisa hentikan kebocoran ini," katanya.

Selain itu, terjadi ketimpangan kekayaan dan ketidakadilan. Prabowo menyebut, segelintir orang menguasai sebagian kekayaan Indonesia.

"Kalau kekayaan Indonesia dibagi 10 orang, maka 1 orang terkaya memiliki 75 persen kekayaan negara. Orang termiskin, dia hanya punya utang. kondisi tidak adil dan harus kita atasi," ujarnya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas