Ikut Komentari Soal Mundurnya Bupati Mandailing Natal, Refly Harun: Bukan Alasan Justified
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut menanggapi viralnya kabar pengunduran diri bupati karena jagoannya kalah di Pilpres 2019.
Editor: Whiesa Daniswara
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut menanggapi viralnya kabar pengunduran diri bupati karena jagoannya kalah di Pilpres 2019.
TRIBUNNEWS.COM - Perihal Bupati Mandailing Natal mundur dari jabatannya karena capres nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin gagal di daerahnya, ternyata menuai banyak tanggapan.
Salah satunya yaitu Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Refly Harun turut menanggapi viralnya kabar pengunduran diri bupati karena jagoannya kalah di Pilpres 2019.
Baca: KSP Moeldoko Sebut Hak Pribadi Bupati Mandailing Natal Ajukan Pengunduran Diri
Baca: Bupati Mandailing Natal Mengundurkan Diri karena Jokowi Kalah di Wilayahnya, TKD: Bentuk Kekecewaan
Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut tampak dari akun Twitter @ReflyHZ, Senin (22/4/2019).
Menurut Refly Harun, mundur dari jabatan dengan alasan seperti itu tidak dibenarkan.
Refly Harun menyebut, tugas bupati bukanlah memenangkan capres tertentu, tapi mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"Mundur dr bupati karena jagoannya kalah dalam Pilpres bukan alasan justified.
Baca: Suara Jokowi di Wilayahnya Anjlok, Bupati Mandailing Natal Mengundurkan Diri, Mendagri: Tak Lazim
Baca: Kecewa Warganya Lebih Pilih Prabowo, Bupati Mandailing Natal Ajukan Pengunduran Diri
Tugas utama Bupati itu untuk wujudkan kesejahteraan rakyat sesuai janji kampanye ktk nyalon bupati, bukan untuk memenangkan capres tertentu," tulisnya.
Diberitakan Kompas.com, kasus bupati mundur karena capresnya kalah di wilayahnya ini menjadi perbincangan publik.
Adapun bupati yang mundur adalah Dahlan Hasan Nasuition, yang merupakan bupati Mandailing Natal (Madina).
Dahlan diketahui mengundurkan diri karena kecewa, capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin kalah di Madina.
Juru Bicara Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Utara (Sumut) Sutrisno Pangaribuan mengatakan bahwa target suara Jokowi di Madina sebesar 40 persen.
Baca: Jokowi Kalah di Mandailing Natal, Bupati Kecewa Percepatan Pembangunan Tak Didukung Warga
Baca: Dinilainya Tak Lazim, Kemendagri Bakal Pelajari Surat Pengunduran Diri Bupati Mandailing Natal yang
"Targetnya 40 persen, tapi ini sangat jauh, mungkin di bawah 30 persen,” ujar Sutrisno, Minggu (21/4/2019).